INFO|MENTAWAI – Salah satu upaya strategi untuk melakukan pemetaan kerawanan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Mentawai gandeng media massa yang terdiri dari media online, media cetak dan media elektronik.
Kordinator Divisi Hukum Pencegahan Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat (HP2H) Bawaslu Mentawai, Nasrullah Siritoitet menyebut, pemetaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi permasalahan dan merumuskan langkah-langkah strategis pencegahan yang harus dilakukan Bawaslu bersama media massa.
Nah, melalui kegiatan ini, Bawaslu Mentawai meluncurkan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) dan hasil pemetaan tersebut guna mengantisipasi segala hal yang berpotensi menganggu atau menghambat proses pilkada mendatang.
“Kerawanan Pilkada yang sangat krusial itu terkait pendistribusian logistik, karena cuaca di Mentawai agak sulit di prediksi” sebut Nasrullah kepada media, Minggu (21/7/2024).
Selain pendistribusian logistik ada empat aspek kerawanan pada pilkada mendatang yaitu, politik uang, netralitas ASN, politisasi SARA dan kampanye di media sosial.
Nah, pemetaan ini, kata dia memberikan gambaran secara utuh untuk tantangan yang harus dihadapi guna memastikan proses Pilkada yang aman, adil, dan bebas dari kecurangan, imbuhnya.
Menurut Nasrullah pada dimensi politik, isu netralitas ASN/TNI/Polri menjadi faktor kerawanan utama. Dimana ASN sudah terikat oleh beberapa Undang-Undang termasuk UU ASN dan Pilkada.
Jadi, dalam hal ini tidak diperbolehkan berafiliasi atau berpihak dalam suatu menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon, sehingga netralitas tetap harus terjaga,” tegas dia.
Merujuk pada intruksi Bawaslu RI, bahwa IKP Tematik yang berisi sejumlah upaya pencegahan Bawaslu terhadap kerawanan tersebut, akan diluncurkan di daerah dengan tingkat kerawanan tinggi.
“Melalui kolaborasi bersama media massa terkait pemetaan kerawanan Pilkada, kita berharap memberikan solusi untuk melakukan pencegahan, sehingga demokrasi berjalan dengan sukses di bumi Sikerei nantinya” harap Nasrullah mengakhiri, (Ers).
Editor : Tim Redaksi