INFO|MENTAWAI – Ada hal menarik dari studi tiru yang di lakukan Pemerintahan Desa Makalo, Kecamatan Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai, Sumbar dengan membawa sejumlah kelompok tani di kantor Wali Nagari Cupak, Kabupaten Solok beberapa waktu lalu.
Studi tiru terkait perkembangan sawah ini menjadi terobosan Desa Makalo dalam upaya meningkatkan wawasan dan keterampilan para petani yang berada di wilayah kerjanya.
Kelompok tani yang di bawa Kades Makalo, Delti Hardi Sababalat tampak sangat termotivasi untuk bisa segera menerapkan pola perkembangan tanaman sawah dalam meningkatkan hasil produksi seperti beras Solok.
“Kegiatan studi tiru yang kita lakukan bersama kelompok tani ini, bagaimana meningkatkan hasil pertanian dan memberi nilai ekonomi bagi masyarakat” sebut Kades Makalo kepada media, Jumat (1/12/2023).
Dia menyebut, dengan membawa kelompok tani ke salah satu daerah penghasil beras yang terkenal yakni kabupaten Solok ini, masyarakat setidaknya dapat mengambil ilmu cara bercocok tanam yang baik.
Meski benih bibit padi Solok yang di tanam di Mentawai rasanya tak akan sama dengan beras Solok, namun yang terpenting itu ilmu dan wawasan masyarakat memberikan dampak dalam meningkatkan pertanian.
“Ini sudah menjadi komitmen kita di Desa Makalo untuk meningkatkan ketahanan pangan, kita berharap ilmu yang di serap kelompok tani memberikan hasil produksi sawah yang lebih maksimal lagi” tutur Delti.
Untuk meningkatkan hasil pertanian, sebut dia harus di lakukan studi tiru artinya jemput bola, karena kalau di harapkan orang datang ketempat kita untuk memberikan sosialisasi dan ilmu pertanian, maka akan lambat perkembangan pertanian.
Nah, melalui program Desa Makalo terkait dengan ketahanan pangan ini, kita berupaya untuk membawa kelompok tani melakukan studi tiru di salah satu kabupaten sebagai penghasil beras terbaik yakni kabupaten Solok, (Ers).
Editor : Tim Redaksi