INFO|MENTAWAI – Pelaksanaan Festival Pesona Mentawai (FPM) yang di selenggarakan selama 4 hari yang di mulai 4-7 Oktober 2023 ini merupakan kegiatan pertama setelah tiga tahun tidak terlaksana pasca pandemi covid-19.
Sekarang ini baru bisa di laksanakan, dimana persiapan kegiatan tersebut dapat terlaksana bersamaan dengan hari jadi ke-24 Kabupaten Kepulauan Mentawai dan anggarannya melalui pergeseran.
Tak hanya itu persiapan kegiatan FPM ini semuanya serba mepet, meski demikian dengan kebersamaan dalam kegiatan tersebut dapat terselenggara dengan baik yang melibatkan semua OPD yang berjumlah seluruh panitia sekitar 122 orang di luar dari pengamanan.
“Kita di pariwisata persiapan kegiatan ini di lakukan 2 bulan yang lalu, sedangkan OPD bergabung sebulan sebelum pelaksanaan, semua dapat berjalan dengan baik” sebut Kadisparpora Mentawai, Joni Anwar dalam konferensi pers di kawasan wisata Mapadeggat, Sabtu (7/10/2023).
Dia mengatakan, pelaksanaan FPM tahun ini keterlibatan masyarakat, pengunjung termasuk kecamatan yang ada di Mentawai berkisar 4 ribu sampai 5 ribu, hanya di lokasi terkendala itu soal parkiran.
Selama pelaksanaan FPM, pihaknya membuka stand lebih kurang 100 stand di lokasi kawasan wisata Mapadeggat, sedangkan yang di bangun pariwisata ada 40 stand yang lainnya di bangun masing-masing.
UMKM yang ikut menyukseskan kegiatan FPM di kawasan wisata Mapadeggat ini,kata dia ada sekitar 200 lebih pelaku usaha yang menjual berbagai macam produk untuk di suguhkan kepada pengunjung termasuk penginapan semuany full.
“Kalau kita perkirakan penghasilan satu malam omsetnya sekitar 1 juta sampai 2 juta, kalau dikalikan dengan stand yang beroperasi di FPM ada sekitar 1,8 miliar, bahkan bisa mencapai 4 miliar lebih uang berputar di mentawia selama 4 hari kegiatan” sebutnya.
Nah, kalau di lihat omset di tahun 2023 ini dengan tahun 2019 jauh lebih meningkat, artinya antusias masyarakat termasuk pengunjung luar biasa, bahkan bisa di katakan lautan manusia di lokasi kawasan wisata Mapadeggat.
Dia menyampaikan, anggaran kegiatan FPM ini sebesar 1,7 miliar, 90 persennya itu uangnya beredar di tengah masyarakat, karena tidak ada yang namanya di sewa dari luar, hanya Lighting Panggung saja yang di beli dari luar.
“Intinya kegiatan FPM tahun ini sesuai dengan arahan PJ Bupati Mentawai yang di lakukan pemberdayaan tidak ada sistim sewa, sehingga perputaran uang itu hanya beredar di Mentawai” sebutnya.
Sementara Rafael selaku PPTK kegiatan FPM menyampaikan, terkait dengan anggaran, pihaknya telah memanajemen dengan baik, konsepnya bagiamana uang berputar di Mentawai bukan di luar.
“Kesuksesan kegiatan FPM ini kesuksesan kita bersama dari kita untuk kita, maka konsep itu memberdayakan yang ada di Mentawai bukan dari luar” sebutnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, anggaran sebesar 1,7 miliar itu di gunakan untuk berbagai jenis kegiatan, dimana satu mata kegiatan terdiri dari berbagai sub kegiatan, sehingga anggaran di fokuskan setiap sektor degan memakan anggaran 1,3 miliar.
Semetara selebihnya di gunakan untuk keperluan kegiatan yang di nilai masih kurang, namun dengan anggaran sebesar 1,7 miliar, sebenarnya tidak cukup, kalau dapat bisa lebih dari itu, ujarnya.
“Intinya kegiatan FPM ini bagaimana menarik pengunjung sebanyak-bamyaknya dengan mengedepankan nilai-nilai budaya serta meningkatkan pendapatan termasuk perekonomian masyarakat” ucap Rafael mengakhiri, (Ers).
Editor : Tim Redaksi