INFO|MENTAWAI – Unit Pelaksana Teknis Dinas ( UPTD) Balai Benih Ikan Pantai (BBIP) Sikakap sebelumnya lebih cendrung budi daya ikan kerapu, namun akhir-akhir ini memfokuskan kepada budidaya lobster.
Peralihan dari budidaya ikan kerapu fokus ke lobster ini di inisiasi Pj Bupati Mentawai, Fernando Jongguran Simanjuntak dalam kunjungan kerjanya saat mendampingi Mulia ST, M.Si tim dari Balai Besar Perikanan Budidaya laut lampung dan Yuwana Puja, S.Pi,M.Ling yaitu ketua Pokja Lobster laut Balai Besar Perikanan Budidaya Laut lampung, Kamis (10/8/2023).
Dalam pertemuan itu, Pj Bupati Mentawai menekankan kepada kelompok yang sudah di bentuk agar informasi yang di sampaikan narasumber dari Balai Besar Perikanan Budidaya laut lampung terkait pengelolaan BBL harus di pahami betul proses pemeliharaan benih bening lobster ini.
“Tujuannya ini supaya untuk kedepan dalam pengelolaan BBL di Mentawai bisa berkembang dan hasilnya dapat di pasarkan ke Luar Daerah, sehingga menjadi penghasilan bagi masyarakat nantinya” sebut Pj Bupati.
Ditempat yang sama Mulianto selaku narasumber menyampaikan, bahwa kunjungan kami di kepulauan mentawai dengan jukukan nama bumi sikerei ini dalam rangka melakukan pengembangan budidaya lobster.
Dia menyebut, Ide Pj Bupati Mentawai beralih ke budidaya lobster, saya yakin akan memberikan optimisme dalam pengembangan budidaya benih bening lobster di kepulauan Mentawai.
“Saya yakin pengembangan budidaya benih bening Lobster khususnya di Kecamatan Sikakap ini sangat tinggiā€¯ ucapnya.
Dikatakan, kegiatan yang di lakukan ini bahwa Balai Besar Perikanan Budidaya laut Lampung memang ada penugasan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya untuk melakukan kegiatan Desiminasi budidaya lobster.
“Ini bisa di jadikan model percontohan pengembangan budidaya lobster khususnya di Kepulauan Mentawai” tuturnya.
Dia menambahkan, potensi lobster ini sangat bagus untuk peningkatan ekonomi nelayan dan devisa negara, karena nilai jualnya cukup tinggi dan pasar ekspornya bisa di lakukan di Hongkong, Korea dan China, tutupnya, (yy,bm/Ers).
Editor : Tim Redaksi