INFO|MENTAWAI – Dalam rangka percepatan pengentasan kemiskinan ekstrim di kepulauan mentawai dengan julukan nama bumi sikerei ini perlu adanya keterpaduan, kerjasama dan sinergi program.
Hal itu di sampaikan Pj Bupati Mentawai, Fernando Jongguran Simanjuntak saat menghadiri rapat koordinasi Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim di kabupaten Kepulauan Mentawai bertempat di Aula Bappeda, Selasa (1/8/2023).
Berdasarkan Instruksi Presiden No 4 Tahun 2022 tentang percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem ini, kata Pj Bupati perlu adanya keterpaduan, kerjasama serta sinergi program di Kabupaten Kepulauan Mentawai
“Prinsipnya bagaimana upaya kita untuk menghapus dan menuntaskan kemiskinan ekstrem di Bumi Sikerei ini” kata Pj Bupati
Dia menegaskan, terkait kemiskinan ekstrim ini tidak boleh di anggap sepele, namun langkah yang harus di lakukan itu memperbaharui data masyarakat yang miskin ekstrem.
“Kepada petugas pendataan jangan sampai salah dalam mendata masyarakat yang miskin, jika salah dalam mengambil data maka akan sulit dalam pengentasan kemiskinan di Kepulauan Mentawai” sebutnya.
Pada kesempatan itu, dia juga menyampaikan, soal kemiskinan ektrem ini harus serius di tangani, jangan sampai keterbatasan yang di miliki menjadi alasan untuk tidak melakukan apapun untuk keluar dari masalah kemiskinan ekstrem tersebut.
Dia menyampaikan, angka kemiskinan pada tahun 2018 di mentawai 14,44 persen (14.300) jiwa turun menjadi 13,97 persen (13,700) jiwa artinya angka kemiskinan turun menjadi 600 jiwa di tahun 2018, akan tetapi Mentawai tetap masih peringkat pertama di Provinsi Sumatera Barat yang paling miskin.
Dengan demikian, di minta kepada OPD terkait untuk segera perbaharui data agar intervensi pemerintah baik berupa bantuan sosial, jaminan kesehatan dan bantuan lainya dapat tersalurkan tepat sasaran.
“Intinya fokus kita itu pada data stunting dan kemiskinan ekstrem” ucap Pj Bupati Mentawai mengakhiri (yy/bs/Ers).
Editor : Tim Redaksi