Wahyu Iramana Putra Sorot Keberadaan Betor Melalui Dana Pokir Anggota DPRD Padang Ke Pribadi Pribadi Warga

 

INFONUSANTARA NET — Mantan Wakil Ketua DPRD Kota Padang Wahyu Iramana Putra menyorot bantuan becak motor (betor) melalui dana pokir anggota DPRD Kota Padang ke pribadi-pribadi warga.

Ia pun mengapresiasi kebijakan Pemko Padang yang mendata kembali betor-betor bantuan yang telah diterima pribadi-pribadi warga. “Sebagai pengetahuan saja, betor sampah tidak ada yang diberikan kepada pribadi-pribadi tetapi adalah atas organisasi, seperti RW/RT, Karang Taruna, pemuda atau organsasi yang ada didaerahnya,” kata Wahyu melalui keterangan tertulisnya, Rabu (24/5)

Betor-betor tersebut, jelas Wahyu, harus dipergunakan untuk mengangkat sampah di lingkungan warga.

“Dulu kami sebagai anggota DPRD kota Padang  telah menyetujui anggaran untuk membeli truk serta cuntener sampah untuk penampungan sampah-sampah,” ungkapnya.

Ironisnya, kata Wahyu, sekarang tidak pernah kelihatan lagi benda itu sekarang. Dan yang lucunya, keluar peraturan tidak boleh membuang sampah sembarangan untuk mendata semua betor yang pernah dibeli melalui dana aspirasi anggota DPRD melalui APBD, tapi kenyataan sekarang ada yang tidak ketemu lagi bangkai betor sampahnya itu.

Hebatnya lagi, ujar Wahyu, hari ini ada kejadian ditinggalkannya betor yang  berisi sampah di kantor lurah

“Habis kalau dia buang sampah tersebut, kemana akan dibuangnya karena bisa didenda dan masyarakat tentu tidak mau tanahnya dibuat untuk penampungan sampah sementara yang diangkat pagi harinya,”urainya 

Dikatakan Wahyu, biasanya diangkat oleh dinas terkait  antara pukul 03.00 s/d Wib-06.00 Wib oleh petugas yang dibentuk oleh Pemko Padang.”Tapi kenyataan itu semuanya ada berjalan tetapi tidak merata. Tentu bosan bagi mereka yang diberdayakan oleh masyarakat dimana akan diletakannya sampah-sampah yang diambil dari rumah ke rumah,” katanya.

Seharusnya Pemko, kata Wahyu, ini yang dievaluasinya kalau ingin Kota Padang menjadi Kota bersih.”Mohon maaf ini kejadian yang nyata,” kata Ketua LPM Kelurahan Gunung Pangilun ini.

Sementara Lurah Gunung Pangilun Beny Armen ketika dihubungi melalui ponselnya, Kamis (25/5) membenarkan bahwa memang ada Betor yang bermuatan sampah yang diambil dari warga oleh petugasnya dibiarkan saja di depan kantor lurah.Tapi itu hanya satu hari itu saja.

Hal ini disebabkan karena saat ini di Kelurahan Gunung Pangilun tidak tempat atau lahan yang bisa untuk penempatan bak container penampungan sampah.” Dulunya memang pernah ada, akan tetapi karena tidak ada kenyamanan dari warga yang punya lahan karena bau sampah ini yang sering terlambat di angkut oleh petugas, maka sampai saat ini tidak diperbolehkan lagi,” ujarnya.

Sebelumnya, juga sudah agak lama waktunya dari petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang,sudah melakukan survei untuk penempatan bak container penampungan sampah ini. Namun sampai saat ini belum ada kejelasannya.

“Selaku lurah, saya sudah kewalahan dan pusing dengan kondisi tersebut.Untuk itu kepada dinas terkait beserta warga,mari kita carikan solusi untuk mengatasi persoalan sampah ini,”ungkapnya.(bim)

Leave a Comment