Foto bersama Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah pada acara pelantikan PD Ikatan Apoteker Indonesia Sumbar 2022 -2026.Sabtu (7/1/2023) |
INFONUSANTARA.NET –Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), diwakili Wakil Ketua Umum IAI Apt. Drs. Muhammad Nasrudin, melantik Pengurus Daerah IAl Sumatera Barat periode 2022-2026 di Aula Kantor Gubernur Sumbar, Sabtu (7/1/23).
Berdasarkan Keputusan PP IAI nomor: Kep.055/PP.IAI/2226/XII/2022 tentang susunan dan personalia pengurus daerah Ikatan Apoteker Indonesia Sumatera Barat masa bakti 2022-2026, hingga lima tahun mendatang PD IAI Sumbar resmi diketuai Apt. Dedi Almasdy, M.Si., Ph.D (Clin.Pharm).
Pelantikan tersebut disaksikan oleh Gubernur Sumatera Barat Buya Mahyeldi dan dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Sumbar dr. Lila Yanwar, Kepala BBPOM Padang Drs. Abdul Rahim, Apt., M.Si, beserta ketua dan perwakilan organisasi profesi kesehatan lainnya.
Wakil Ketua Umum IAI Apt. Drs. Muhammad Nasrudin, pengurus pusat telah menetapkan program pokok dan kebijakan strategis secara bersama sama dalam Kongres untuk menjadi pedoman pelaksanaan kegiatan IAI.
“Untuk itu, kami berharap, ada Sinkronisasi antara program pusat dan daerah, sehingga keberadaan IAI betul-betul dirasakan manfaatnya oleh anggota dan masyarakat,’’ ujarnya.
“Pengurus daerah dalam menyusun program harus mengacu kepada Restra dari pusat. Sehingga, antara pusat, daerah dan cabang ada keseragaman dalam kebijakan.Dengan demikian, maka program akan berjalan secara bersama-sama dan sinergis,”katanya.
Sementara itu, Ketua IAl Sumbar Apt. Dedi Almasdy, M.Si., Ph.D (Clin.Pharm)., pihaknya siap bekerjasama dengan pemerintah daerah, tidak hanya dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dalam menyukseskan pembangunan di bidang kefarmasian daerah.
“Soal Mou, kita tak hanya ada MoU dengan Pemprov, tetapi juga dengan Pemerintah Daerah. Bahkan dengan kepolisian dan instansi lainnya kita juga ada Mou,” sebutnya.
IAI pada prinsipnya bersifat mengkoordinasikan para apoteker yang tersebar di berbagai instansi.
“Ada yang di rumah sakit, balai POM, apotik dan sebagainya. Nah, kita mengkoordinasikan para apoteker tersebut, sehingga mereka memberikan pelayanan secara maksimal kepada masyarakat,” ungkapnya.
H Afdal dari Majelis Kode Etik IAI Sumbar menegaskan, pihaknya siap mengawal para apoteker yang ada di daerah ini untuk bekerja secara profesional sesuai dengan kode etik yang sudah ditetapkan organisasi.
Sementara itu, DR. Hansen Nasir selaku Dewan Pengawas mengatakan, Dewas IAl Sumbar akan selalu mengawasi jalannya roda organisasi, sehingga pengurus betul-betul menjalankan organisasi sesuai pedoman yang ada.
Dalam sambutannya, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah mengakui hingga saat ini Sumatera Barat masih mengalami kekurangan tenaga kesehatan, termasuk apoteker.
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah sampaikan sambutan pada pelantikan PD IAI Sumbar periode 2022 -2026. |
Dengan dilantiknya PD IAl Sumbar tersebut beliau berharap IAI Sumbar dapat berperan dalam mengisi dan mendukung penguatan apoteker di Sumatera Barat.
“Tenaga kesehatan yang tersedia di Sumatera Barat, dokter sebanyak 1.662, perawat 10.159, dan tenaga kesehatan lainnya 12.629. Disamping penguatan fasilitas kesehatan, perlu juga penguatan SDM tenaga kesehatan, dalam hal ini khususnya apoteker,’’katanya.
Dikatakan, pemerintah tengah mendorong kemandirian bahan obat. Mendorong apoteker untuk dapat menciptakan inovasi produk-produk kesehatan.
Menurutnya hal tersebut juga akan berdampak pada ekonomi masyarakat, khususnya Sumatera Barat sebagai salah satu produsen berbagai produk hasil pertanian yang dapat diolah menjadi bahan-bahan untuk kebutuhan pengobatan.
“Diperlukan para apoteker untuk melakukan kajian, penelitian dan upaya upaya agar produk-produk pertanian dapat diolah menjadi obat-obatan maupun kosmetik,” pungkas Mahyeldi.
Sementara Woro Supeni mewakili PD IAl Sumbar menyampaikan, pihaknya mengharapkan peran apoteker di dunia kesehatan semakin diperhitungkan dengan perubahan farmasi berorientasi produk, menuju pada farmasi yang berorientasi keamanan dan kerasionalan obat.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap apoteker sebagai ujung tombak dari keamanan dan kerasionalan obat. Sehingga masyarakat percaya bahwa obat itu aman jika dikonsumsi secara tepat.
“IAl mengharapkan dukungan stakeholder, knususnya Dinas Kesehatan dan BPOM agar profesi apoteker dapat memberikan manfaat seluas-luasnya untuk masyarakat melalui upaya hilirisasi produk obat obatan herbal Sumatera Barat,” ujarnya.
Usai pelantikan, acara dilanjutkan dengan Rakerda PD IAI Sumbar dan diskusi panel yang diikuti lebih dari 325 tenaga kesehatan dari berbagai bidang keahlian. (Inf)