INFO|MENTAWAI – Seperti di ketahui sistim mulsa atau disebut pengolaan tanaman tanpa olah tanah ini, untuk di wilayah kepulauan mentawai masih di kategorikan baru, biasanya pengolaan tanaman di lakukan seperti biasa.
Kali ini Kades Saureinu’ Tirjelius berbagi ilmu pengetahuan yang di dapat saat mengikuti pelatihan di Bandar Buat, Kota Padang beberapa pekan lalu, ingin menerapkan pengetahuan ini kepada masyarakatnya.
Sebagai percontohan, Tirjelius langsung ke lokasi sawah miliknya, dimana usia padi yang di tanam sudah berusia 40 hari dengan menggunakan sistim mulsa tanpa olah tanah.
Dia mengatakan, sistim mulsa ini memang sangat jauh berbeda dengan yang di lakukan sebelumnya, dari segi kerjanya tidak sulit dan perkembangan tanaman cepat serta hasil memuaskan.
“Saat ini usia padi sudah 40 hari dan tidak beberapa lama lagi akan di lakukan panen, nanti nampak perbedaan hasil produktivitasnya dengan mengunakan mulsa ini” kata Tirjelius di lokasi sawah miliknya, Kamis (11/8/2022).
Dia menjelaskan, keuntungan dari teknik budidaya padi dengan sistem mulsa adalah menghemat dalam penanaman, tenaga yang di butuhkan tidak begitu banyak termasuk dari segi biaya sangat hemat
“Ini salah satu keuntungan pengelolaan tanaman menggunakan sistim mulsa, kalau untuk kita di mentawai sangat cocok di galakkan dan mempelajarinya juga tidak terlalu sulit” kata Tirjelius.
Selain itu, sistem ini juga tanpa olah tanah juga menghemat biaya. Tidak tergantung pada traktor, hemat dalam penyiangan dan waktu pemupukan dan perawatan, hemat pupuk karena tidak ada penguapan dan hemat air karena tidak ada penguapan.
“Saya selaku Kades Saureinu’ akan terus berinovasi dengan menanam sistim mulsa dan hal ini akan kita terapkan kepada masyarakat petani yang ada di Desa Saureinu’” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Manager Program Yayasan Farmer’s Initiatives for Ecological Livelihoods and Democracy (FIELD) Indonesia, Felmi Yetti mengapresiasi gebrakan yang di lakukan kades saureinu’ kepada masyarakatnya.
Dimana ilmu pengetahuan dalam pengolaan tanaman dengan sistim mulsa ini dapat meningkatkan hasil produktivitas tanaman masyarakat, sehingga terwujud ketahanan pangan.
“Ini langkah inovatif dan strategis yang di lakukan kades saureinu’ terutama untuk meyakinkan masyarakat petani menggunakan metode pengolaan tanaman dengan sistim mulsa” tuturnya.
Dengan menggunakan sistim mulsa ini, di harapkan para petani yang menjadi sasaran program yayasan FIELD ini di empat desa menjadi percontohan bagi desa lainnya yang berada di empat pulau besar mentawai.
Editor : Heri Suprianto