Mantan Menteri Perdagangan, M Lutfi (foto: Instagram) |
INFONUSANTARA.NET — Muhammad Lutfi resmi menyerahkan jabatan Menteri Perdagangan kepada Zulkifli Hasan usai Presiden Joko Widodo mereshuffle dirinya, Rabu (15/6/2022). Masalah kelangkaan dan mahalnya minyak goreng diduga kuat jadi biang keroknya.
Langka dan mahalnya minyak goreng membuat mantan Menteri Perdagangan M. Lutfi menjadi bulan-bulanan. Bahkan, Lutfi terang-terangan menyebut dirinya sudah seperti keset yang diinjak sana-sini.
“Saya kalau lapor bos di rumah itu. Saya ini sudah kayak keset. Sudah dinjek-injek sama semua orang,” ucap Lutfi dilansir dari akun Instagramnya, Kamis (16/6/2022).
Meski begitu, ia percaya bahwa pekerjaannya memberi manfaat bagi orang banyak.
“Tapi ya itu risiko jabatan saya, sesuatu yang harus saya terima,” ujarnya.
Di tengah ketidakpastian ekonomi dunia karena perang dan inflasi Amerika, M. Lutfi percaya, Indonesia telah siap menghadapi tantangan tersebut.
“Kita ini beruntung karena investasi di Indonesia masih menguntungkan,” ungkapnya.
Adapun lima anggota baru Kabinet Indonesia Maju yang dilantik Presiden Joko Widodo pada Rabu (15/06/2022) adalah Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan (Mendag), Hadi Tjahjanto sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Wempi Wetipo sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri, Afriansyah Noor sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan, dan Raja Juli Antoni sebagai Wamen ATR/Wakil Kepala BPN.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung memastikan bahwa perombakan atau reshuffle kabinet oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sudah melalui pertimbangan matang.
“Reshuffle ini dilakukan bukan hal yang tiba-tiba. Dengan pemikiran yang sudah cukup matang dan diskusi yang panjang, Presiden memang memerlukan semacam refreshing dari beberapa menteri dan wakil menteri,” ujar Seskab, di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta.
Pramono pun berharap kehadiran lima anggota baru Kabinet Indonesia Maju yang terdiri dari dua menteri dan tiga wakil menteri ini dapat memperkuat kabinet yang ada. Penyegaran kabinet juga diharapkan dapat membuat kerja kabinet menjadi lebih lincah termasuk dalam menghadapi tantangan global seperti persoalan pangan dan inflasi.
Sumber: fajar.co.id