INFONUSANTARA.NET — Sebagai bentuk komitmen Polres Dharmasraya dalam menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif, aman dan terkendali di Kabupaten Dharmasraya, bersama Pemerintahan Kabupaten Dharmasraya gelar acara Cabut Bai’at Anggota NII Dharmasraya yang dilaksanakan di Auditorium Kantor Bupati Dharmasraya, di Gedung pertemuan Auditorium Kantor Bupati Dharmasraya, Rabu (27/04/22).
Kepala Detasmen khusus (Densus) 88 Mabes Polri Irjen Martinus Hukom meminta, agar seluruh elemen baik pemerintahan maupun masyarakat untuk terlibat langsung serta hadir dalam pemulihan mantan anggota NII yang kini telah dicabut Baiatnya.
Pernyataan itu disampaikan saat melakukan cabut Baiat 391 mantan Anggota Negara Islam Indonesia (NII)
“Jangan biarkan saudara-saudara kita ini sendiri,” katanya saat memberikan sambutan dalam acara cabut Baiat, Rabu (27/04/22)
Maka dari itu, lanjut Jenderal itu, ia meminta agar pemerintah daerah, provinsi serta seluruh jajaran yang ada, agar secara bersama-sama menjaga Exs NII ini.
“Kita yakin dan percaya, pemerintah dengan kearifan lokalnya, akan mampu membimbing dan menjaga Exs NII ini,” sebutnya.
Pihaknya yakin, dengan ciri khas daerah sumbar, ” Adat basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah,” akan mampu menjaga kerukunan, merangkul semua mantan anggota NII ini kembali kepada NKRI.
Sedangkan Kapolda Sumbar Irjen Pol Teddy Minahasa mengatakan, bahwa setiap terorisme dalam bentuk apapun yang akan mengganggu ketentraman masyarakat dan negara, harus ditindak.
“Kita sepakat NKRI harga mati, pancasila harus dijaga,” kata kapolda saat diwawancarai awak media.
Ia menegaskan, bahwa pihaknya akan terus melakukan pengawasan dan bekerjasama dengan pemerintah setempat.
“Maka keamanan ketertiban harus kita jaga terlebih lagi saat ini tengah menghadapi lebaran,” jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Annasrullah menyebutkan, bahwa pihaknya telah menyukai seluruh kepala daerah, agar mengambil langkah dalam pendampingan mantan Anggota NII ini.
“Kita bersama seluruh kepala daerah yang ada, sudah mengambil beberapa langkah untuk mendampingi mantan NII ini, ditengah-tengah masyarakat,” katanya.
Ia menjelaskan, data yang ia miliki, seluruh Mantan anggota NII tersebut, sama sekali tidak mengetahui secara pasti apa itu NII.
“Makanya, saat di Baiat, mereka semua kaget dan dengan tulus mengikuti arahan dari pemerintah.
Sementara itu, mayoritas mantan anggota NII yang sempat diwawancarai mengatakan, pihaknya justru tidak mengetahui apa itu NII yang kini tengah jadi buruan aparat kepolisian
“Kami tidak tahu sama sekali dengan NII ini, karena kita hanya sekedar mengaji saja, dan tidak ada mengarah pada pembahasan negara islam, soal pancasila apalagi teror,” kata J 53tahun salah seorang mantan Anggota NII, Nagari Sungai Dareh.
Ia menjelaskan, saat dirinya diminta untuk di baiat, kembali ke NKRI dan mengakui pancasila, mereka mengangguk karena dirinya cinta dengan negara ini.
“Kami cinta dengan negara ini, dan kami warga negara Indonesia yang baik, maka mulai hari ini, semua pengajian itu kita tinggalkan,” ungkapnya yang di iyakan oleh sejumlah rekanya.
Dari data yang di dapat, Dari jumlah kelompok NII yang ada di Sumatra Barat berjumlah 1125 orang dan 833 berasal dari Kabupaten Dharmasraya yang mana 657 orang di Kecamatan Pulau Punjung yakni,
-324 orang berasal dari Nagari Empat Koto Pulau Punjung, 160 orang berasal dari Nagari Sungai Kambut.
Sedangkan, 102 orang berasal dari Nagari Sungai Dareh, 29 orang berasal dari Nagari Gunung Selasih, 24 orang berasal dari Nagari Tebing Tinggi, 18 orang berasal dari Nagari Sikabau.
Sementara, Data terbaru terkait terduga Aliran Teroris di Kabupaten Dharmasraya
Timpeh 61 orang,Taratak Tinggi 49 orang
-Tabek 9 orang, Penyebaran 2 orang, Sitiung 11 orang, Pisang rebus 1 orang, Gunung medan 6 orang, Sitiung 4 orang -Sungai Rumbai 6 orang, IX koto 5 orang. (***)
Laporan:MsX