Kepala DKPP Mentawai, Hatisama Hura
INFO|MENTAWAI – Untuk mendukung ketersediaan pangan bekerkelanjutan untuk masa yang akan datang, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Mentawai fokuskan kepada Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) dan Pengembangan Pekarangan Lestari (P2L).
Seperti di ketahui Peraturan Daerah (Perda) mengamanatkan dilindunginya lahan pertanian untuk menjamin kedaulatan pangan secara berkelanjutan. Bentuk perlindungan lahan pertanian tersebut yaitu dengan ditetapkannya kawasan untuk Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) sesuai Undang-undang nomor 41 tahun 2009
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Mentawai, Hatisama Hura menyebut, Progaram P2LB ini akan di lakukan pembebasan beberapa lahan milik masyarakat untuk di petakan serta di minta pernyataan agar tidak di ahli fungsikan sesuai jangka waktu serta kebutuhan daerah.
“Ini di lakukan, guna mempersiapkan ketersediaan pangan untuk masa yang akan datang” sebut Hatisama Hura di ruang kerjanya, Senin (14/3/2022).
Selain itu juga akan di siapkan beberapa lahan cadangan di perkirakan sekitar 1.500 hektar untuk pengembangan lahan pertanian di kepulauan mentawai dan tidak masuk kedalam wilayah hutan lindung, ujarnya.
Sementara khusus program Pengembangan Pekarangan Lestari (P2L) yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK), pihaknya membantu 7 kelompok yang ada di kepulauan mentawai.
7 kelompok itu Desa Muara Sikabaluan, Puro I Desa Muara Siberut, Desa Betumoga, Desa Matobe, Desa Sikakap dan Desa Matobe, Kecamatan Sikakap.
“Bantuan kelompok yang kita berikan di sejumlah titik wilayah ini sebagai sentral di tengah masyarakat, supaya memudahkan mobilisasi sayur-sayuran dan buah-buahan nantinya” sebut Hatisama Hura.
Terkait adanya bantuan dari Provinsi tahun 2022 ini seperti reabilitasi kelapa, pihaknya akan berikan bantuan kepada masyarakat sebanyak 20 ribu kelapa dalam.
Untuk pulau siberut, setelah turun ke lokasi adanya tanaman kelapa terserang brontis kumbang culak di Desa Sigapokna akan di berikan bantuan sebanyak 12 ribu bibit kelapa dalam.
Wilayah sipora seperti di taraet di berikan bantuan sekitar 3 ribu bibit, Bosua 2 ribu bibit dan selebihnya di berikan ke daerah pagai utara selatan, ujarnya.
“Kita berharap program tahun 2022 ini dan bantuan dari Provinsi bermanfaat serta berdampak ekonomi kepada masyarakat nantinya” tutup Hatisama Hura mengakhiri
Editor : Heri Suprianto