Pertemuan Kader Dasa Wisma, Ketua GANN : Narkoba Harus Kita Hindari dan Perangi Bersama

 

INFO|Padang Panjang – Narkoba adalah obat berbahaya dan telah beredar secara populer di masyarakat, khususnya di kalangan pelajar. hal tersebut disampaikan oleh ketua DPC GANN kota Padang Panjang Drs, Dalius Rajab pada pertemuan Kader Dasa Wisma di Kelurahan Guguk Malintang baru-baru ini.


Disampaikan Dalius saat itu, Hampir seluruh rakyat Indonesia mengetahui apa itu narkoba. narkoba itu harus kita dihindari karena berbahaya dan membuat orang kecanduan dan hilangnya akal sehat.


Jika orang telah mengonsumsi narkoba, dan tiba-tiba tidak mengonsumsinya lagi, dia akan merasakan dorongan psikologis yang kuat untuk menkonsumsinya kembali, ucap Dalius 


Terdapat 3 macam narkoba; narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya. narkotika akan mengakibatkan perubahan kesadaran, mengurangi dan menghilangkan rasa sakit dan bisa menimbulkan ketergantungan (adiksi). 


Psikotropika mengubah susunan syaraf pusat sehingga mengganggu mental, dan mengubah perilaku, zat adiktif berbahaya bagi tubuh karena merupakan zat kimia seperti etanol, inhalansia, tembakau lainnya


Dalius menambahkan, Narkoba jenis opium itu awalnya digunakan pada zaman kolonial Belanda, pemakainya kebanyakan merupakan orang Cina waktu itu, pemerintah Belanda memperbolehkan pemakaian opium, tanaman ganja dan kokain juga sering ditemukan tumbuh manusia saat itu.


Namun untuk menghindari akibat yang tidak diinginkan, Belanda mengeluarkan UU State Gazette No.278 Juncto 536, berupa larangan memakai zat yang membuat kecanduan narkoba, namun obat sintesis yang memiliki efek sama dengan narkoba diperbolehkan, sebutnya


Saat Indonesia merdeka, pemerintah membuat UU yang menyangkut produksi dan distribusi obat berbahaya, pada tahun 1970an, narkoba menjadi masalah yang besar. maka dari itu, dibuatlah UU Anti Narkotika nomor 22/1997 dan UU Psikotropika nomor 5/1997. UU tersebut berisi ketentuan pidana terhadap pelaku kejahatan narkotika, dengan cara pemberian sanksi terberat berupa hukuman mati.


Pelajarlah yang paling rentan untuk mengonsumsi narkoba secara sembarangan, dalam masa-masa pelajar mereka masih labil untuk mencari jati diri mereka, oleh karena itu mereka mudah dipengaruhi, hanya untuk mencari kenikmatan sesaat tanpa memikirkan efeknya bagi masa depan mereka. ulasnya


Pelajar juga memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, sehingga mendorong mereka untuk mencoba hal-hal baru, maka dari itu pelajar cenderung lebih mengikuti kata teman-temannya.


Jika mereka berada di pergaulan teman yang salah, sudah pasti terpengaruh buruk, bahkan bisa dilihat setiap tahunya, jumlah pemakai narkoba di kalangan pelajar terus meningkat.


Mungkin kita pernah berpikir bahwa lebih baik tidak ada narkoba di dunia ini, dunia akan lebih baik tanpa narkoba, namun, nyatanya tidak, karena sebagiannya narkoba itu juga berguna untuk kepentingan medis.


Contohnya, LSD bisa mengurangi rasa kecemasan dan juga mengurangi rasa sakit, penelitian dari Harvard Medical School menunjukkan bahwa 7 per 8 dari penderita sakit kepala cluster berkurang rasa sakitnya setelah mengonsumsi LSD. 


Jamur ajaib juga memiliki efek yang kurang lebih sama dengan LSD. Kokain dan tanaman coca bisa dipakai sebagai obat bius. heroin sebagai penghilang rasa sakit. Ketamin untuk mengurangi depresi, oleh karena itu, UU no.35 tahun 2009 memperbolehkan penggunaan narkoba untuk kepentingan medis.


Efek narkoba, narkoba dampaknya sangat besar bagi kesehatan fisik, mental, dan emosional, Syaraf pusat akan terganggu sehingga mengakibatkan kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran dan kerusakan syaraf, dan narkoba juga merusak jantung yang mengakibatkan infeksi akut otot jantung dan gangguan peredaran darah. 


Seperti gangguan syaraf susah tidur (Insomia), dan bagi perempuan siklus haidnya akan menjadi tidak teratur, penggunaan narkoba melalui suntik memperbesar peluang terkena HIV/AIDS. Narkoba yang dipakai berlebihan mengakibatkan overdosis yang berujung pada kematian.


Jika kita mengonsumsi narkoba, mental dan emosi akan menjadi tidak stabil, keinginan untuk bunuh diri akan sering muncul di pikiran kita, perasaan depresi, sedih, dan kesal juga akan dirasakan, konsentrasi kita akan terganggu dan membuat kita menjadi lamban dan malas. akan menjadi apatis terhadap lingkungan, tidak percaya diri, dan akan melakukan tindak kekerasan tanpa disadari karena berhalusinasi.


Bagi pecandu narkoba, prioritas utama dalam hidupnya hanyalah untuk mengonsumsi narkoba, dia akan mengusahakan segala cara agar bisa mendapat narkoba, dia bisa berbohong pada orang tua, mencuri jika sudah tidak ada uang, ataupun memanipulasi orang demi mendapatkan narkoba. (YB).




Editor : Heri Suprianto

Leave a Comment