INFONUSANTARA.NET — Indonesia kembali dihadapi kekhawatiran munculnya varian baru Covid-19 yakni virus Omicron berasal dari kawasan Afrika Selatan yang diklaim lebih berbahaya dan 500 persen lebih cepat penularannya.
Klaim itu yang kemudian menjadi ketakutan banyak orang. Hingga Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di kawasan Jawa-Bali kembali diperpanjang oleh pemerintah. Hal ini juga tentu merupakan buah kekhawatiran perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. .
PPKM diperpanjang sejak 30 November 2021 hingga 14 Desember 2021. Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Jodi Mahardi, menegaskan bahwa PPKM Jawa-Bali diperpanjang selama 14 hari. “Diperpanjang dua pekan,” kata Jodi, dikutip Hops.id dari Kompas.com pada Kamis, (2/12/2021).
Kendati demikian, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa penularan virus corona di Jawa-Bali mengalami perbaikan karena dampak dari PPKM yang telah berlaku selama beberapa bulan ke belakang. Hal ini disampaikan secara tertulis dari hasil rapat evaluasi penanganan pandemi Covid-19 wilayah Jawa-Bali pada Senin (29/11/2021).
Namun, Luhut mengungkap bahwa saat ini terjadi peningkatan kasus aktif nasional. Selain itu, ia juga membeberkan hasil survei Google Mobility Jawa-Bali dan Indeks Belanja Masyarakat. Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa mobilitas masyarakat cukup signifikan dibandingkan dengan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021. Tidak hanya itu, periode libur Idul Fitri 2021 juga disandingkan.
“Oleh karena itu, kita harus berhati-hati terhadap indikasi adanya kenaikan kasus dan mobilitas, terutama menghadapi periode Nataru supaya tidak terulang pembatasan sosial yang ketat,” pungkas Luhut.
PPKM diperpanjang, Siti Fadilah sebut Omicron terlalu didramatisasi
Terkait hal tersebut, mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari buka suara. Menurutnya, Omicron adalah salah satu varian produk dari suatu mutasi covid.
“Omicron itu karena mutasi dari sedikit protein, tetapi strain-nya tetap yang lama. Yang berubah sifatnya adalah yang ada di ujung dari protein itu,” kata Siti Fadilah di saluran YouTube Realita TV, dikutip Kamis 2 Desember 2021.
Namun, menurutnya varian ini terlalu didramatisasi. “Mereka sebut Omicron dramatis sekali, mati lu. No, itu cuma mutasi kecil saja, strain-nya masih tetap yang lama,” ungkapnya.
Ia kemudian menyinggung soal tingkat penularan dari virus Omicron yang diklaim 500 persen lebih cepat. Kata Siti, ada hal yang penting untuk digarisbawahi sesuai dengan hukum alam sejak lama. Menurutnya, jika penularan 500 persen lebih tinggi dari covid awal, maka tingkat keganasannya pasti ringan.
“Sifat virus memang begitu, kalau cepat menular seperti flu keganasannya rendah. Tetapi kalau semakin ganas, dia semakin sulit untuk menular,” jelasnya.
“Makanya kalau kena virus Omicron jangan takut, Insya Allah tak akan berbahaya. Terus Pemerintah juga jangan sampai menaik-naikkan level PPKM, karena dampaknya besar bagi ekonomi kita yang mulai berjalan baik,” pesan Siti Fadilah.(Hops.id)