INFO|PESSEL – Pelintas Padang-Bengkulu menilai pemerintah setempat lamban dalam penanganan longsor di kawasan Bukit Pulai. Pasalnya, tiga hari longsor, akses nasional Padang-Bengkulu itu masih dipenuhi material longsor dan jalan masih buka tutup satu arah dan sempit.
Salah seorang pengendara, Iwan (39) menilai, pemerintah seperti setengah hati dalam menangani dampak bencana di daerah itu. Padahal, itu kewajiban pemerintah untuk menangani, apalagi itu akses satu-satunya jalan di pessel akses Padang-Bengkulu.
“Seharus dari kemarin, sudah bersih. Tapi itulah kondisinya. Dibiarkan saja menumpuk. Hanya dibersihkan untuk buka, tutup saja,” ungkap pria yang mengaku dari Air Haji Pessel menuju Padang ini pada awak media, Senin (20/12/2021).
Pantauan awak media, Senin 20 Desember 2021, pukul 10.30 WIB tidak ada lagi alat berat yang bekerja di kawasan tersebut. Namun, bongkahan material masih memenuhi akses tersebut dan membuat lalu lintas menjadi sempit dan licin.
“Tanahnya masih menumpuk. Tapi, kenapa tidak dibersihkan lagi. Ini Abai namanya,” terangnya pada wartawan.
Selain Iwan, pengendara lainnya, Akari (24) salah seorang mahasiswa di Padang mengaku, was-was melintasi akses tersebut. Sebab, akibat lambatnya penanganan tumpukan material yang ada membuat akses menjadi macet.
“Sangat perlu hati-hati. Karena masih licin dan tanah masih menumpuk,” tutupnya.
Terpisah, Plt. Kadis PU Pessel, Syahriwan mengaku, masih belum mengetahui apa penyebabnya, tidak ada lanjutan pembersihannya untuk hari ini.
Menurutnya, pembersihan jalan nasional merupakan kewenangan pihak balai jalan nasional, jadi pihak akan mencoba untuk menanyakan hal tersebut ke pihak Balai Jalan Nasional.
“Tunggu dulu, saya tanya sama orang jalan Nasional. Karena kewenangannya jalan nasional, tentu jawaban yang dari mereka (pihak Balai Jalan Nasional) yang bisa saya sampaikan,” tutupnya.(Topit Marliandi).
Editor : Heri Suprianto