Ferdinand Hutahaean.(ist) |
INFONUSANTARA.NET — Ferdinand Hutahaean menanggapi kritikan yang dilontarkan oleh beberapa pihak terkait pergantian warna pesawat kepresidenan dengan warna merah putih.
Banyak yang menganggap bahwa melakukan pembaruan warna pesawat kepresidenan merupakan sebuah pemborosan dana yang seharusnya bisa digunakan untuk bantuan kepada rakyat di tengah krisis perekonomian.
Melansir pikiran rakyat, seorang pengamat penerbangan Alvin Lie merupakan salah satu yang menanggapi pemberitaan tersebut.
“Hari gini masih aja foya-foya ubah warna pesawat kepresidenan. Biaya cat ulang pesawat setara B737-800 berkisar antara USD100.000 sd 150.000, atau sekitar Rp1,4 miliar sd Rp2,1 miliar,” tulis Alvin dalam akun Twitternya.
Atas hal tersebut, Ferdinand membantah bahwa apa yang dilakukan oleh pemerintah bukanlah sesuatu yang dikategorikan foya-foya.
Bahkan, Ferdinand menjelaskan bahwa pergantian warna tersebut merupakan pertanda bahwa Indonesia kembali ke jati diri yang sesungguhnya.
“Itu bukan foya-foya bang Alvin, tapi sebuah pengorbanan untuk kembali ke jati diri kita yang sesungguhnya, Indonesia dengan merah putih,” tulis Ferdinand sembari menanggapi pemberitaan Alvin.
“Biru itu identik dengan asing, identitas kelompok tertentu,” ungkapnya kembali.
Ia pun mengatakan bahwa tak masalah pemerintah mengeluarkan biaya kecil untuk memperbaharui warna pesawat.
“Jadi tak masalah apalagi dengan biaya kecil seperti itu,” ucap Ferdinand.
Beberapa netizen juga turut memberikan komentar pada cuitan Ferdinand.
“Biasa lah bang, coba kalo mereka yg sekarang duduk di pemerintahan sdh pasti diam,menikmati fee nya,” komentar LegendMamung.
“Setuju. Itu bukan foya foya, bukan pemborosan. Sajauh manapun kita berjalan n berlari, jk jalan yg kita tempuh adalah jalan keliru, maka jgn sungkan jgn ragu untuk berbalik ke jalan dan warna identitas yang benar. (merah putih adalah warna,identitas n jati diri bgs Indonesia),” komentar OkePrayuda.
Source: terkini.id