Ferdinand Hutahaean.(ist) |
INFONUSANTARA.NET — Mantan Politisi Demokrat, Ferdinand Hutahaean menanggapi pernyataan Jusuf Kalla (JK) yang mengusulkan lockdown untuk mengatasi pandemi Covid-19 di Tanah Air.
Ferdinand Hutahaean lewat cuitannya di Twitter, Selasa 27 Juli 2021, menilai usulan lockdown yang dilontarkan Jusuf Kalla tersebut adalah pilihan asal bicara.
Selain itu, Ferdinand juga menanggapi soal JK yang mengusulkan lockdown namun dengan syarat setiap keluarga diberi insentif sebesar Rp1 juta tiap bulan.
Menurut Ferdinand, syarat yang diusulkan Jusuf Kalla tersebut kesannya manis bagi rakyat tapi sesungguhnya mematikan.
Pasalnya, kata Ferdinand, nominal Rp1 juta per keluarga itu nantinya akan menjadi perdebatan di tengah-tengah publik apakah angka itu sudah bisa mencukupi kebutuhan hidup satu keluarga selama sebulan atau tidak.
“Lockdown itu pilihan asal bicara. Kesannya manis bagi rakyat tapi sesungguhnya itu mematikan. 1 Jt/keluarga akan jadi perdebatan cukup atau tidak,” cuit Ferdinand Hutahaean.
Selain itu, Ferdinand juga mempertanyakan soal dampak usulan JK tersebut terhadap perekonomian nasional.
Oleh karenanya, Ferdinand Hutahaean meminta kepada Jusuf Kalla jika ingin menyampaikan sesuatu kepada publik khususnya soal lockdown maka harusnya dikaji terlebih dulu secara mendalam.
“Bagaimana dengan ekonomi Nasional? Menyampaikan sesuatu harusnya dikaji mendalam. Jangan berikan gula kepada yang diabetes,” tuturnya.
Diketahui, pemerintah telah resmi memperpanjang PPKM Level 4 hingga 2 Agustus 2021 mendatang. Kendati demikan, bersamaan perpanjangan pembatasan kegiatan tersebut sejumlah aturan juga sedikit dilonggarkan.
Mengutip Kumparan.com, terkait hal itu Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) mengatakan pelonggaran seperti ini merupakan ‘jalan tengah’ yang akan membuat pengendalian virus Corona menjadi lebih sulit.
Jusuf Kalla pun mengaku lebih setuju dengan adanya pengetatan yang lebih jauh atau lockdown tapi dengan satu syarat, yakni pemberian bantuan langsung tunai (BLT) harus berjalan optimal.
“Sejak awal kita sependapat bahwa ada pengetatan, lockdown. Tetapi, semua masyarakat yang tidak mampu harus disubsidi minimal Rp 1 juta per bulan,” ujarnya.
Source: terkini.id