Presiden Jokowi.(ist) |
INFONUSANTARA.NET — Seorang pakar politik dan hukum dari Universitas Nasional (Unas) Saiful Anam menanggapi pernyataan Jokowi yang mengatakan banyak masyarakat yang menjerit keluhkan PPKM.
Sebelumnya, Jokowi menceritakan pengalamannya saat menjelajah di berbagai daerah dan menemukan banyak rakyat yang meminta untuk mencabut aturan PPKM.
Jokowi lantas mengatakan bahwa PPKM dipilih oleh pemerintah agar perekonomian di tengah pandemi masih tetap berjalan.
Presiden mengungkap bahwa jika aturan lockdown diterapkan, maka akan melumpuhkan banyak sektor.
Atas hal itu, Saiful lantas menanggapi pernyataan Jokowi dengan kalimat menohok.
Menurut Saiful, rakyat tidak akan protes jika pemerintah memberlakukan lockdown disertai dengan menanggung biaya hidup mereka.
“Presiden Jokowi malah salahkan rakyat, kalau lockdown berani tidak untuk biayai rakyat tidak?” ucapnya kepada wartawan, Jumat, 30 Juli 2021 dikutip terkini.id dari Galamedia.
“Kalau berani rakyat tentu akan menerima kebijakan lockdown, tapi kalau PPKM Darurat rakyat tidak diberikan apapun, tentu rakyat akan melawan,” imbuhnya.
Ia pun menduga bahwa pemerintahan Jokowi saat ini ingin ‘mencuci tangan’ atas kegagalan dalam menangani pandemi dengan menyalahkan rakyat.
“Saya kira rezim sedang ingin cuci tangan atas kegagalan penanganan Covid-19, lalu menyalahkan rakyat atas pilihan kebijakan PPKM maupun lockdown,” papar Saiful.
Ia kemudian menjelaskan, bahwa rakyat tentunya akan mendukung pemerintah jika ingin menerapkan lockdown sembari memenuhi kebutuhan rakyatnya.
Namun, jikalau pemerintah hanya melarang rakyat melakukan aktivitas tanpa memberikan bantuan berupa pemenuhan kebutuhan, menurut Saiful sudah beruntung jika Presiden tidak diturunkan.
“Tapi kalau rakyat dilarang melakukan aktivitas tapi tidak dipenuhi segala kebutuhannya, sudah bagus presiden tidak diturunkan oleh rakyatnya,” pungkas pakar tersebut.
Source: terkini.id