INFONUSANTARA.NET- Pemerintah Provinsi Sumatera Barat berupaya mensinkronkan pemanfaatan dana desa dengan Balai Latihan Kerja (BLK) untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul di daerah.
“Kita melihat ada peluang untuk meningkatkan SDM di desa/nagari melalui pelatihan di BLK sehingga kendala pemanfaatan dana desa di daerah karena kekurangan tenaga ahli bisa diminimalkan,” kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi di Padang, Kamis (1/7/2021).
Menurut gubernur, salah satu kendala dalam pemanfaatan dana desa terutama untuk pembangunan infratruktur adalah kurangnya tenaga ahli yang dapat membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB). Akibatnya muncul keragu-raguan, takut bermasalah secara hukum.
BLK ternyata bisa memberikan pelatihan untuk hal semacam itu termasuk untuk membuat perencanaan sehingga ke depan, dengan adanya kerjasama desa dan BLK persoalan itu tidak terjadi lagi.
“Aturan terkait dana desa juga memberikan ruang untuk pelatihan ini,” ujarnya.
Selain itu BLK juga memiliki program pelatihan menjahit yang juga bisa memberikan peningkatan kesejahteraan masyarakat di desa/nagari.
Ada wacana warga desa atau nagari diberi pelatihan kemudian diarahkan untuk membuat pelengkap pakaian adat yang khas seperti deta. Hasilnya nanti dibeli oleh pemerintah daerah untuk digunakan PNS pada hari-hari tertentu.
Deta itu bisa pula dimanfaatkan sebagai souvenir bagi tamu-tamu yang datang ke Sumbar sehingga ada ciri khas Minangkabau yang bisa dibawa sebagai oleh-oleh.
“Kita minta Dinas Kebudayaan untuk mendata model deta Minangkabau yang bisa dibuat sebagai souvenir itu,” katanya.
Wacana tersebut tidak hanya sebagai upaya memelihara budaya tetapi juga untuk mengoptimalkan potensi di desa, melatih enterpreneur baru hingga meningkatkan pendapatan masyarakat di desa.
Ia juga meminta agar Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa/Nagari (DPMD) untuk segera menindaklanjuti kemungkinan kerjasama dengan BLK tersebut.
Kepala BLK Padang, Syamsi Hari mengatakan pihaknya siap berkolaborasi dengan Pemprov Sumbar untuk meningkatkan sdm masyarakat desa melalui pelatihan-pelatihan.
“BLK memiliki banyak program yang bisa disinkronkan dengan dana desa,” katanya.***
BIRO ADPIM SETDAPROV SUMBAR