Rocky Gerung. (Dok:FAJAR) |
INFONUSANTARA.NET — Pengamat politik Rocky Gerung memberikan pandangannya terkait perpanjangan penyelenggaraan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 hingga 2 Agustus 2021.
Menurut Rocky, pemerintah gagal memahami keadaan dalam menangani pandemi, terutama terkait kebijakan makan di warteg yang hanya boleh selama 20 menit.
“Itu nanti akan ada keributan antara pemilik warung dengan pengunjung,” ujarnya dalam kanal YouTuber Rocky Gerung Official, Senin (26/7).
Rocky mengatakan bahwa kekacauan keadaan tersebut bisa dihindari jika pemerintah menerapkan Undang-Undang Karantina.
“Masalah selesai, orang bisa senang-senang di rumah saja,” katanya.
Akademisi itu menilai saat ini biaya untuk aparat menertibkan pembatasan kegiatan masyarakat lebih besar dibandingkan anggaran bantuan yang bisa diberikan kepada rakyat.
“Ini akhirnya bikin berisik dan tiap kali presiden bicara, publik sudah menganggap bahwa tak ada gunanya lagi,” ungkapnya.
Rocky memaparkan bahwa hal itulah yang membuat masyarakat tak membalas instruksi presiden dengan ketaatan, tetapi menggunakan meme.
“Publik bingung dengan perubahan istilah-istilah itu. Kekacauan ditambah dengan presiden yang tak mau ambil risiko menggunakan UU Karantina,” paparnya.
Lebih lanjut, filsuf itu menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlalu banyak alasan dan lebih memilih untuk mondar-mandir melakukan hal lain.
“Dia mondar-mandir cek obat, lalu menyindir kabinetnya sendiri. Panggil saja kabinetnya untuk rapat, kenapa malah sindir-sindir begitu?” tuturnya.
Sumber:fajar.co.id