BIN Nilai Pelaku Teror Mabes Polri Masih Amatir

 

(Dok. bin.go.id).

INFONUSANTARA — Badan Intelijen Negara (BIN) menilai aksi yang dilakukan perempuan berinisial ZA (25), terduga pelaku penyerangan Mabes Polri, tergolong masih amatir.

Juru Bicara BIN Wawan Purwanto mengatakan penilaian itu berdasarkan pola gerak-gerik ZA saat melakukan penyerangan melalui rekaman CCTV yang merekam sekitar kejadian.

“Dibaca dari tingkah laku tidak merunduk di suatu lokasi, tidak tiarap di gorong-gorong, atau berdiri di balik sebuah perlindungan yang cukup. Justru tadi menurut saya malah membiarkan dirinya ditembak,” kata Wawan dalam program Mata Najwa yang ditayangkan di Trans7, Rabu (31/1) malam sebagaimana dilansir dari CNNIndonesia.com.

Wawan mengatakan pola serangan yang diduga dilakukan ZA ini tidak terlatih secara baik. ZA juga dinilai tidak memahami seluk beluk lokasi sasaran penyerangan yang ditujunya. Adapun dalam kasus ini, ia membenarkan bahwa memang aparat keamanan saat ini menjadi sasaran empuk para terduga teroris.

“Jadi ini bisa dibilang pelaku teror yang amatir?” tanya Najwa Shihab.

“Betul, jadi tidak terencana secara baik, dan sama sekali tidak ada korban siapa yang mau dituju. Sehingga maaf seperti orang bingung,” jelas Wawan.

Menurut Wawan, gerakan-gerakan penyerangan secara berkelanjutan terjadi usai 20 orang terduga anggota kelompok teroris jaringan Jemaah Ansharut Daulah (JAD) ditangkap di Kota Makassar awal Januari tahun lalu.

“Nanti akan terus didalami petugas kesehariannya ZA maupun komunikasi secara intens kepada siapa, sehingga nanti benang merahnya akan tampak,” ujarnya.

Belum Masuk Radar

Dalam acara yang sama, Wawan juga menyebut ZA belum terpantau dalam radar pencarian BIN atau kemunculannya secara tiba-tiba.

Untuk itu, ia menyebut saat ini BIN masih dalam tahap mendalami kemungkinan gerakan-gerakan aksi terorisme yang diikuti ZA. Wawan mengaku pihaknya dan sejumlah aparat keamanan saat ini masih fokus untuk menggali keterangan dari beberapa orang yang tercatat intens berkomunikasi dengan ZA.

Namun, ia juga menduga bisa saja aksi itu merupakan aksi teror dengan model bergerak sendiri atau lone wolf.

“Jadi ini bisa menjadi lone wolf. Nanti makanya akan tampak setelah kita telisik lebih jauh dari ponsel kemudian dari keluarganya,” kata Wawan.

Sebelumnya, ZA diduga pelaku teror yang menerobos masuk ke komplek Mabes Polri pada sore ini. Dari rekaman CCTV sekitar yang merekam kejadian itu terlihat seorang berbaju hijab mendatangi area di Rupatama Mabes Polri. Ia pun terlihat menodongkan senjata, sebelum akhirnya dilumpuhkan oleh tembakan petugas.

Hingga kini, Mabes Polri masih ditutup dan penjagaan diperketat sejak insiden terjadi sore ini. Saksi mata di sekitar Mabes Polri mengaku mendengar 7 kali suara tembakan.

(*)

Leave a Comment