PadangPanjang,infonusantara.net – Keputusan pemerintah memulai kembali pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah pada awal Januari 2021, menjadi tantangan bagi pengelola sekolah. Sekolah harus mempersiapkan PTM yang aman dan nyaman.
Hal itu tentu tidak mudah, karena di masa pandemi, PTM harus menjamin keamanan siswa dan guru. Bagi SMPN 6 Kota Padang Panjang, semuanya menjadi mudah karena mereka telah menyiapkan inovasi jauh-jauh hari.
Setelah beberapa waktu berhasil mengenalkan pembelajaran daring tanpa paket data internet, kali ini SMPN6 membuat inovasi untuk PTM ini. Inovasinya, menciptakan Thermal Gate otomatis di gerbang sekolah dan kartu absensi.
Kepala SMPN 6, Muji Sirwanto, M.Pd kepada wartawan mengatakan, Thermal Gate telah ada sejak pertengahan semester lalu. Alat ini merupakan upaya yang dilakukan agar tidak terjadi kontak siswa dengan guru yang memegang thermogun.
Cara kerjanya, Thermal Gate dipasang pada gerbang sekolah. Ketika siswa datang, mereka dapat langsung mengukur suhu tubuh dengan mendekatkan tangan ke alat itu, tanpa bantuan orang lain.
“Apabila suhu siswa di atas 37°c, maka otomatis alarm akan berbunyi. Siswa langsung diminta untuk pulang dan istirahat di rumah,” tambahnya.
Sementara untuk absensi, jelas Muji, siswa telah dibekali kartu berisi chip yang bisa juga digunakan sebagai kartu pelajar dan kartu pustaka. Penggunaan kartu ini juga sangat mudah. Dengan menempelkan pada kaca yang telah disediakan, otomatis akan langsung keluar nama pemilik kartu dan jam datang di komputer sekolah.
“Hal ini juga merupakan upaya dalam mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan SMPN 6,” ujar Muji kepada media, Rabu (13/1/2021).
Tak lupa juga kesiapan fisik sekolah, kata Muji seperti sarana sanitasi dan kebersihan, kesiapan penerapan bermasker, dan wastafel di masing-masing kelas. Serta fasilitas pelayanan kesehatan, sampai kepada peraturan pembelajaran di sekolah yang terintegrasi dengan kesepakatan bersama orangtua.
“Di SMPN 6 ini, siswa diajarkan untuk selalu shalat Dhuha berjamaah setiap hari. Karena yang penting itu Imtaq (iman dan taqwa-red) dulu, baru Imtek (ilmu dan teknologi-red),” tambahnya.
Ke depannya, Muji berharap agar situasi semakin baik. Pandemi segera berakhir, dan aktivitas pembelajaran dapat berjalan seperti biasa. (yb.kmf).
Editor : Heri Suprianto