Amien Rais Wanti – wanti Ingatkan Jokowi dan Para Menterinya dengan Kisah Firaun |
INFONUSANTARA.NET — Pemerintah, Rabu (30/12/2020) menyatakan pembubaran dan pelarangan segala aktivitas Front Pembela Islam (FPI) dan yang terkait dengannya.
Pembubaran dan pelarangan ini merupakan keputusan bersama tiga menteri. Tiga menteri tersebut adalah Menteri Dalam Negeri, Menteri Hukum dan HAM, Menteri Komunikasi dan Informatika, Jaksa Agung, Kepala Kepolisian Republik Indonesia, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Mantan petinggi Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais menilai langkah pemerintah dalam membubarkan Front Pembela Islam (FPI) telah menghabisi demokrasi Indonesia. Sebab, pembubaran itu dilakukan dengan hanya dikeluarkan surat keputusan bersama 3 menteri (SKB) tanpa melalui proses pengadilan.
“Jadi saudaraku-saudaraku saya melihat ini sebuah langkah politik yang memang menurut saya itu menghabisi demokrasi kita,” kata Amien Rais dalam akun YouTube Amien Rais Official, dikutip Jumat (1/1).
Bekas ketua MPR ini menilai, pemerintah hanya menimbang dan menyimpulkan bahwa FPI merupakan organisasi yang para kadernya banyak terlibat teroris dan kriminal umum. Sehingga dengan alasan-alasan terebut, FPI dengan mudah dibubarkan.
“Jadi saudara-saudara, mereka dengan menimbang ini mereka langsung menyimpulkan tanpa babibu jangan dibantah ya, kita nggak boleh bantah bahwa 6 laskar FPI, yang menurut kita para syuhada itu oleh mereka itu juga termasuk geng teroris, saya kira sederhana sekali sehingga jangan pernah diharapkan bahwa pemerintahan Jokowi ini akan mengadakan pengadilan, tidak perlu jadi tidak perlu ada pengadilan karena mereka sudah kesimpulannya FPI teroris, sudah selesai,” ujar Amien Rais.
Amien Rasi mengatakan, jangan berharap ada pengadilan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) atas tewasnya 6 laskar FPI. Sebab FPI kini telah dicap pemerintah sebagai organisasi teroris.
Lebih jauh tokoh reformasi ini mengingatkan presiden Jokowi dan para pembantunya tentang kebiadaban firaun di Mesir di masa lampau.
“Nah dalam hal ini saudara-saudara, ini wanti-wanti saya pada Pak Jokowi bahwa ketika Firaun mengganas di Mesir, biadab sekali ada seorang imam yang mengingatkan, Hei firaun dan konco-konconya kamu jangan biadab jangan membunuh orang semau-maumu, nah dia dikejar-kejar,” ucap Amien Rais.
Amien Rais mengingatkan penguasa bahwa kekuasaan hanya sementara. Apa yang dibuat dan diputuskan nanti akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah.
“Saya hanya mengingatkan yang kaya begini ini, kalau mau diteruskan monggo, silakan gaspol silakan terus tapi urusan anda Pak Jokowi dan teman-teman, juga Mahfud yang kemarin mengumumkan itu. Hati-hati ya Mahfud, urusannya langsung kepada Allah, tolong 3 tahun setelah ini kalau anda masih berkuasa sampai 2024, nanti anda menoleh ke belakang. Kok saya dulu bisa begitu ya tapi sudah terlambat. Ini wanti-wanti ikhlas saya, mau diterima monggo mau dibuang diremehkan saya juga tidak ada masalah,” pungkas Amien Rais.
(*)