 |
| Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas. (CNN Indonesia/Alfani Roosy Andinni) |
INFONUSANTARA.NET — Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mendukung gagasan adanya dialog empat mata antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Imam Besar FPI Rizieq Shihab setelah terjadi bentrok polisi dan Laskar FPI yang menewaskan enam orang.
“Ya jelaslah (mendukung). Dan kalau mau [dialog] langsung ya bagus juga,” kata Anwar , Selasa (8/12).
Anwar mengatakan gagasan berdialog antara pimpinan negara dengan Rizieq merupakan salah satu cara baik untuk menyelesaikan polemik yang terjadi belakangan ini. Bila tak mau dialog secara langsung, Anwar mengusulkan untuk dibentuk kembali Dewan Kerukunan Nasional (DKN).
Menurutnya, DKN bisa menyelesaikan berbagai perbedaan pendapat antara pihak yang kerap berbeda pandangan selama ini. Ia lantas mencontohkan soal kontroversi pentolan FPI Rizieq Shihab yang terjadi belakangan ini.
“Maka hal itu akan bisa kita selesaikan dengan baik-baik karena masing-masing pihak seperti kita ketahui biasanya berbeda dalam satu masalah karena berbedanya informasi, kepentingan dan sudut pandang,” kata Anwar.
Anwar menyatakan seharusnya hal-hal yang berkaitan dengan perbedaan pandangan bisa diselesaikan secara dialog dan musyawarah. Menurutnya, penyelesaian sebuah kesalahpahaman tak perlu buru-buru dengan pendekatan keamanan atau security approach.
“Janganlah kita cepat-cepat melakukan pendekatan hukum dan atau security approach, tapi sebaiknya kita melakukan pendekatan dialog dan musyawarah dengan menjadikan pancasila dan UUD 1945 sebagai acuan dan rujukan utama kita,” kata Anwar.
Sebelumnya, ide dialog antara Jokowi dan Rizieq dicetuskan oleh budayawan Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun. Ia menyatakan setelah dialog antara Jokowi dengan Rizieq bisa disusul dialog-dialog berikutnya antar berbagai kelompok dan pemangku kepentingan bangsa ini.
“Sambil menunggu presiden mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya enam rakyatnya, sekarang saatnya terjadi dialog empat mata antara Jokowi dengan Habib Riziq. Di-‘wali’-i misalnya oleh Pak Jusuf Kalla dan Gus Mus (KH Mustofa Bisri),” dikutip dari caknun.com, Selasa (8/12).
Sumber: CNN Indonesia