Politikus PKS Tifatul Sembiring menyebut Politikus Gerindra Desmond J. Mahesa lebay mempertanyakan Laskar FPI ingin membentuk negara Islam. (CNNIndonesia/Adhi Wicaksono) |
INFONUSANTARA.NET — Ketua Fraksi Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring mengkritik pernyataan Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond Junaidi Mahesa soal Laskar Front Pembela Islam (FPI).
Menurut Tifatul ucapan Desmond yang mempertanyakan pembentukan Laskar FPI untuk mendirikan negara Islam berlebihan.
“Laskar tak bersenjata bikin negara…? Anda lebayy Desmond…!” kata Tifatul lewat akun Twitter-nya, @tifsembiring, Jumat (11/12).
Dilansir dari CNNIndonesia.com, Gerindra sendiri memiliki Laskar Pandu Garuda.
Laskar Pandu Garuda bahkan pernah diresmikan langsung oleh Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto. Pada Mei 2018 lalu,diberitakan sejumlah media Prabowo mengukuhkan Divisi Raden Wijaya Laskar Pandu Garuda Jawa Timur.
CNNIndonesia.com telah mencoba mengonfirmasi terkait Laskar Garuda tersebut ke Desmond dan Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Namun, Desmond dan Dasco belum memberikan respons.
Sebelumnya, Desmond mempertanyakan soal tujuan pembentukan Laskar FPI. Pertanyaan itu disampaikan Desmond dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) antara Komisi III DPR dengan keluarga korban tewas dalam bentrokan antara polisi dengan anggota FPI di ruas Tol Jakarta-Cikampek.
Menurut Desmond, apabila pembentukan Laskar FPI itu bertujuan untuk mendirikan negara Islam, hal tersebut bertentangan dengan konstitusi Indonesia.
“Nah, Laskar sekarang tujuannya apa, mau mendirikan negara Islam? Itu melawan konstitusi,” kata Desmond dalam RDPU yang berlangsung di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Kamis (10/12).
Politikus Gerindra itu berpendapat istilah laskar sama dengan tentara yang biasanya digunakan untuk menghadapi situasi perang. Ia pun mempertanyakan pihak yang hendak diperangi oleh FPI lewat pembentukan laskar tersebut.
“Kalau ini laskar, kan tentara. Jadi bingung juga saya, laskar ini tentara untuk perang juga, perang sama siapa? Saya juga jadi bingung. Ya kalau ini laskar, ini kan perang, juga enggak benar ini,” ujarnya.