PadangPanjang,infonusantara.net – Sejak berdirinya Rumah Aspirasi tempat menerima pengaduan masyarakat, saat ini sudah ada tiga masyarakat mengadu terkait penyaluran BST dan UMKM.
“Rumah Aspirasi ini merupakan tempat menerima pengaduan masyarakat, jika menemui kendala atau masalah bisa di laporkan” ucap Kasubag Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Rico Candra, S.Sos yang juga ketua tim penerima pengaduan masyarakat didampingi Inspektur Pembantu Wilayah I Oksah Keebendrip, S.H, Senin (21/12/2020).
Dia menyebut, pengaduan penyaluran Bantuan Setor Tunai (BST) dan UMKM bukan itu saja yang diterima Rumah Aspirasi, akan tetapi pengaduan lainnya seperti korupsi dan lainnya bisa diterima.
“Hingga saat ini, sejak penyaluran BST dan UMKM pada Jumat lalu (18/12), sudah ada tiga orang warga yang mengadu ke Rumah Aspirasi,” ucapnya.
Dikatakan, pengaduan yang diterima dari masyarakat itu berupa nama yang tidak keluar di data penerima. Bahkan ada nama yang hilang di tengah jalan karena sebelumnya menerima bantuan.
“Selama masa penyaluran BST dan UMKM, Rumah Aspirasi akan menerima pengaduan hingga Kamis (24/12). Kami berkoordinasi bersama dengan dinas terkait dalam penyaluran bantuan” tegasnya.
Salah seorang warga yang datang ke Rumah Aspirasi, Darni Kesuma mengadukan bantuan lanjutan yang tidak lagi diterima. Ini disebabkan saat survey lapangan, didapat informasi KK atas nama suaminya hilang karena yang bersangkutan tidak berada di tempat.
“Sebelumnya, kami masih terima bantuan. Namun saat bantuan sekarang namanya tidak ada lagi. Kalau disebutkan suami tidak berada di rumah, memang suami tidak di rumah, karena faktor kami sedang mengurus perceraian,” jelas warga Kelurahan Silaing Bawah. (Lala/kmf).
Editor : Heri Suprianto