MENTAWAI,infonusantara.net – Nelayan hilang di perairan pantai Sigakpona, Kecamatan Siberut Barat yang di hantam badai saat melaut, Sabtu 12 Desember lalu. Kantor Pencarian dan Pertolongan Mentawai resmi menutup operasi.
“Operasi SAR sudah kita laksanakan selama 7 hari dan saat ini kita hentikan, dilanjutkan apabila ada tanda-tanda” ucap Kakansar Akmal kepada media, Jumat (18/12/2020).
Operasi SAR di hentikan, kata dia sesuai Peraturan Kepala Badan SAR Nasional nomor 22 tahun 2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Operasi SAR Pasal 2, operasi SAR meliputi segala upaya dan kegiatan SAR sampai dengan evakuasi terhadap korban, sebelum diadakan penanganan berikutnya.
Operasi SAR di hentikan sesuai hasil evaluasi SMC secara komprehensif tentang efektifitas penyelenggaran operasi SAR dan menurut Akmal telah maksimal dan rasional untuk ditutup, tuturnya.
Dijelaskan lagi operasi dapat diperpanjang apabila evaluasi SMC terhadap perkembangan penyelenggaran operasi SAR, dan ditemukan ada tanda-tanda kehidupan atau keberadaan korban musibah atau bencana.
Informasi sebelumnya, empat nelayan berawal pergi melaut sejak Sabtu 12 Desember 2020 lalu diperjalanan di hantam badai tiga orang berhasil selamat satu orang hilang.
Dia menyebut selama 6 hari di lakukan pencarian belum menemukan tanda-tanda, di hari ke 7 ini resmi di tutup. Dalam operasi tim SAR sudah maksimal melakukan pencarian serta penyisiran sepanjang pantai sigakpona, bahkan di titik korban hilang.
Operasi SAR ini, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh personel yang terlibat termasuk masyarakat untuk membantu pencarian hingga di hari ke 6 ini.
Meski belum ada tanda-tanda ditemukan, Kakansar mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mendoakan nelayan yang hilang agar segera di temukan, harapnya.
Editor : Heri Suprianto