Calon Gubernur Sumbar Nasrul Abit berkunjung ke Siberut Selatan |
INFONUSANTARA.NET – Antuasiasme masyarakat Mentawai terhadap calon Gubernur Sumatra Barat (Sumbar), Nasrul Abit, tidak bisa dibendung. Begitu mendapat informasi bahwa Nasrul Abit datang ke Siberut Selatan, warga yang berada di luar Siberut Selatan langsung merapat.
Stefanus Pabianfer salah satunya. Dia nekat naik pompong (sampan kecil) dari Siberut Barat Daya ke Siberut Selatan untuk bertemu Nasrul Abit.
Stefanus bersama seorang temannya rela menghadang gelombang selama tiga jam dan tidak peduli hujan untuk pergi ke Siberut Selatan. Di sana mereka ingin bertemu langsung dengan Nasrul Abit untuk menyampaikan pesan warga Siberut Barat Daya.
“Kami perpanjangan tangan warga Siberut Barat Daya menginginkan Bapak melanjutkan pembangunan di Mentawai,” katanya kepada Nasrul Abit di Siberut Selatan, Sabtu (21/11).
Stefanus menyebut bahwa tidak ada pilihan lain kecuali memilih dan memenangkan Nasrul Abit di Pilgub Sumbar. Ia meminta Nasrul Abit membangun jembatan Katurai sehingga akses dari Siberut Barat Daya dan Siberut Selatan menyambung.
“Tadinya warga Katurai ingin ke sini bertemu dengan Bapak. Tapi, karena cuaca, mereka tidak jadi berangkat. Kalau jembatan Katurai bangus, kami bisa lewat jalur darat pakai motor. Karena itu, kami minta jembatan, Pak,” tuturnya.
Selain Stefanus, Murtias dari Siberut Tengah juga nekat berjam-jam naik pompong untuk bertemu Nasrul Abit. Ketika bertemu Nasrul Abit, ia meminta alat peraga kampanye (APK) NA-IC untuk ia sebarkan di Siberut Tengah.
Dalam kesempatan itu ia juga menyampaikan beberapa persoalan di Siberut Tengah, misalnya masalah listrik yang hanya hidup malam hari, air bersih, sinyal, dan dermaga untuk kapal bersandar.
“Dermaga yang penting agar bisa kapal masuk, Pak. Tanah sudah tiga hektar untuk dermaga. Kemudian, sarana prasarana pendidikan,” ucapnya kepada Wakil Gubernur Sumbar yang sedang cuti pilkada itu.
Nasrul Abit terharu akan perjuangan masyarakat Mentawai untuk bertemu dirinya. Ia pun sudah lama bertekad untuk melepaskan Mentawai dari status daerah tertinggal.
“Kami akan teruskan pembangunan dengan sinkronisasi pemerintah provinsi, pemerintah pusat, dan pemerintah kabupaten. Kalau terpilih menjadi gubernur, saya ingin Mentawai keluar dari status daerah tertinggal,” ujarnya.(*)