Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. (Istimewa) |
Infonusantara.net — Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko berkomentar mengenai kehadiran Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) baru-baru ini. Menurut Moeldoko tidak ada yang salah dengan pembentukan kelompok tersebut.
Dilansir dari CNN Indonesia.”Mereka itu bentuknya hanya sekumpulan kepentingan. Silakan saja, tidak ada yang melarang,” kata Moeldoko dalam keterangannya, Kamis (1/10).
Bahkan, kata Moeldoko, siapa saja bisa mengikuti gagasan KAMI jika memang bermanfaat. Namun Moeldoko bilang lain ceritanya jika kelompok itu memiliki arah untuk memaksakan kehendak.
“Kalau gagasannya bagus, kita ambil. Tetapi kalau arahnya memaksakan kepentingan, akan ada perhitungannya,” terang dia.
Moeldoko mengakui bahwa dinamika politik selalu berkembang bahkan ia memprediksi bahwa bisa saja ada kelompok politik lain setelah KAMI. Adapun hal yang harus diperhatikan, kata Moeldoko ialah gagasan yang diusulkan kelompok tersebut.
“Kita tidak perlu menyikapi berlebihan sepanjang masih gagasan-gagasan. Sepanjang gagasan itu hanya bagian dari demokrasi, silakan,” terang dia.
“Tapi jangan coba-coba mengganggu stabilitas politik. Kalau bentuknya sudah mengganggu stabilitas politik, semua ada risikonya. Negara punya kalkulasi dalam menempatkan demokrasi dan stabilitas,” lanjut dia.
KAMI merupakan kelompok besutan Din Syamsuddin, yang disebut sebagai gerakan moral. Mereka juga aktif dalam memberikan kritik kepada pemerintah. Ada tokoh mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
Belakangan, aparat membubarkan Pertemuan Silaturahmi Akbar KAMI di Gedung Jabal Nur, Surabaya, Jawa Timur, Senin (28/9). Polisi dari Polda Sultra menggunakan helikopter yang terbang rendah ke arah massa untuk membubarkan kerumunan.
Polri menyatakan acara itu tidak mendapatkan rekomendasi dari Satgas Penanganan Covid-19 setempat. Karena hal itu, polisi membubarkan kegiatan silaturahmi tersebut.
“Acara yang dilangsungkan oleh KAMI tidak memiliki hasil assesmen dari Satgas Covid-19,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri Brigadir Jenderal Awi Setiyono di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (29/9).