Sebenarnya RI Sudah Resesi Belum? Ini Penjelasannya!

Ilustrasi (ist)

Infonusantara.net — Apakah Anda jadi salah satu masyarakat yang masih bingung saat ini Indonesia sudah masuk jurang resesi atau belum?


Tenang, mari kita simak dulu apa itu pengertian resesi. Secara teknis, resesi adalah kondisi di mana pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan atau minus dalam dua kuartal berturut-turut.


Berdasarkan pengertian itu, ekonomi Indonesia sudah masuk resesi. Sebab realisasi pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) pada kuartal II tahun ini minus 5,32%. Sementara kuartal III dipastikan minus dengan proyeksi antara -2,9% sampai -1%.


Beberapa pejabat pemerintah pun mengkonfirmasi bahwa pertumbuhan ekonomi di kuartal III berapa di zona negatif atau minus. Adapun perhitungan ekonomi kuartal III berlangsung dari Juli-Agustus-September. Dengan begitu, mengacu pada data dan angka proyeksi, maka ekonomi Indonesia bisa dikatakan telah masuk resesi Oktober ini.


Hanya saja, pengumuman secara resmi mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia baru dilaksanakan pada tangga 5 November 2020. Pengumuman dilakukan langsung oleh Badan Pusat Statistik (BPS).


Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro juga pernah mengatakan resesi di Indonesia tinggal menunggu pengumuman BPS. Dia bilang saat ini intinya kondisi hari ini sedang mengalami disrupsi ekonomi dengan tingkat yang signifikan.


“Dengan potensi resesi intinya tinggal tunggu dari BPS mengenai kinerja ekonomi kuartal III,” kata Bambang dalam diskusi virtual, Kemarin (24/9/2020) lalu.


Bambang mengungkapkan harus dilakukan berbagai upaya agar bisa tahan di masa pandemi dan menyiapkan pondasi kuat untuk ekonomi usai pandemi. Dia mengungkapkan saat ini masyarakat diminta untuk menerima new normal atau adaptasi dengan kondisi normal yang baru.


Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan ekonomi nasional resmi resesi pada kuartal III-2020. Hal itu menyusul revisi proyeksi yang dilakukan Kementerian Keuangan. Pada kuartal III-2020, angka proyeksinya minus 2,9% sampai minus 1%.


Sri Mulyani mengatakan, pihak Kementerian Keuangan melakukan update proyeksi perekonomian Indonesia untuk tahun 2020 secara keseluruhan menjadi minus 1,7% sampai minus 0,6%.


“Forecast terbaru kita pada September untuk 2020 adalah minus 1,7% sampai minus 0,6%. Ini artinya, negatif territory kemungkinan terjadi pada kuartal 3,” kata Sri Mulyani dalam video conference APBN KiTa, Selasa (22/9) lalu.
Sumber:detikcom

Leave a Comment