Eks Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). (ist) |
INFONUSANTARA.NET — Mantan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengirimkan pesan kepada kader parpol tersebut terkait omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker)..
Diketahui, dalam rapat paripurna DPR pada 5 Oktober lalu, Fraksi Demokrat menolak pengesahan UU Ciptaker. Setelah para kadernya mencoba menyuarakan suara di rapat tersebut, Fraksi Demokrat memutuskan keluar alias walk out.
“Meskipun kita kalah dalam memperjuangkan hadirnya undang-undang yang lebih baik dan mendapatkan dukungan rakyat yang lebih luas, saya harap para kader Demokrat tidak patah dan tidak menyerah,” ujar SBY dalam pesannya seperti yang CNNIndonesia.com terima dari Kepala badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Demokrat, Ossy Dermawan, Minggu (25/10).
SBY menekankan apa yang telah dilakukan Fraksi Demokrat adalah wujud dari tugas dan pertanggungjawaban konstitusional di parlemen. Ia pun meminta para kader tak putus asa meskipun rapat paripurna kala itu memutuskan menerima omnibus law ciptaker jadi undang-undang.
“Kalah itu biasa dalam sebuah perjuangan. Seringkali pula, kekalahan itu adalah kemenangan yang tertunda. Teruslah secara gigih memperjuangkan kepentingan rakyat, dengan cara-cara yang baik dan tepat, serta sesuai dengan konstitusi. Selamat berjuang, insya Allah Tuhan akan membimbing dan memberikan kekuatan kepada kita semua,” tutur Presiden keenam RI tersebut.
Menyikapi pesan SBY, Ossy mengatakan, “Kami berpandangan bahwa pesan Bapak SBY ini senada dengan apa yang disampaikan ketika beliau menyampaikan Pidato Perpisahan (Farewell) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat pada tanggal 15 Maret 2020, 7 bulan lalu.”
Pihaknya pun berharap pesan dari SBY itu bisa memotivasi dan menginspirasi semangat kader Demokrat dalam melanjutkan perjuangan.
Setelah SBY turun tahta pada Maret lalu, kepemimpinan Demokrat kini dipegang putra sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Pada 5 Oktober lalu, setelah rapat paripurna di parlemen selesai, AHY dalam keterangan tertulisnya menyatakan meminta maaf tak dapat membendung pengesahan omnibus law Ciptaker.
AHY berkata partainya tak memiliki cukup suara untuk menjegal produk legislasi tersebut. Meskipun demikian, kata dia, Demokrat harus berkoalisi dengan kaum buruh dan pekerja yang paling terdampak oleh krisis pandemi dan ekonomi dalam menyikapi RUU Ciptaker.
“No one is left behind. Bersama kita kuat, bersatu kita bangkit. Tuhan bersama kita,” kata AHY.
DPR bersama pemerintah mengesahkan RUU Cipta Kerja di tengah penolakan elemen buruh, aktivis lingkungan dan HAM. Dalam rapat paripurna DPR hanya dua fraksi yang menolak pengesahan RUU Cipta Kerja, yakni Fraksi Demokrat dan PKS. Selebihnya, enam fraksi lain menyetujui RUU tersebut.
Naskah omnibus law Ciptaker itu sendiri saat ini telah berada di tangan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). DPR menyerahkannya pada 14 Oktober lalu untuk ditandatangani lalu dimasukkan ke dalam lembar negara guna diperundangkan.
Di satu sisi, gelombang aksi penolakan UU Ciptaker masih terus terjadi di sejumlah kota di Indonesia sejak 5 Oktober lalu. Selain itu, keberadaan naskah Ciptaker juga masih membingungkan sejumlah pihak karena jumlah halaman yang berubah-ubah pascarapat paripurna DPR pad 5 Oktober lalu.
Sumber: CNN Indonesia