Foto: Penggiat Media Sosial Denny Siregar. Untungnya, kata Denny, di Indonesia sudah bisa memilah antara Islam dan kadrun. |
INFONUSANTARA.NET — Penggiat Media Sosial Denny Siregar mengomentari berita yang ditayangkankan oleh salah satu media online nasional dengan judul “Pelaku Serangan di Prancis Terus Berucap ‘Allahu Akbar’.”
Menurut Denny Siregar, munculnya Islamophobia di Prancis karena pelakunya selalu berteriak ‘Allahu Akbar’ dalam setiap aksinya.
Untungnya, kata Denny, di Indonesia sudah bisa memilah antara Islam dan kadrun, sehingga yang muncul di Indonesia hanya kadrunophobia.
“Gimana gak muncul Islamophobia disana, kalau modelnya spt ini ?
Untung kita sudah memilah, mana Islam mana kadrun.
Jadi yang muncul disini hanya kadrunophobia..,” tulis Denny Siregar di akun twitternya, Denny siregar @Dennysiregar7 pada Kamis, 29 Oktober 2020, seperti dikutip BentengSumbar.com.
Korban tewas dalam serangan di luar gereja di Nice, Prancis bertambah menjadi tiga orang. Satu di antaranya tewas karena dipenggal.
Wali Kota Nice, Christian Estrosi menyebut serangan ini sebagai ‘serangan fasis Islam’.
“Pelaku terus mengulang “Allahu Akbar’ bahkan saat diobati karena terluka akibat penangkapan,” kata Estrosi kepada wartawan di lokasi kejadian, seperti dikutip AFP.
Dari tiga korban tewas, dua di antara meninggal seketika setelah serangan, sedang satu akibat menderita luka-luka setelah sempat mengungsi ke bar dekat lokasi.
Estrosi mengatakan Presiden Prancis Emmanuel Macron akan segera tiba di Nice, dan menyerukan agar seluruh geraja di Prancis diberi keamanan tambahan untuk pencegahan.
(by)