Ilustrasi relawan vaksin Covid-19 China di Bandung. (Istimewa) |
INFONUSANTARA.NET
Jakarta,- Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Kusnandi Rusmil mengatakan, sebanyak 450 relawan telah mendapatkan penyuntikan vaksin buatan Sinovac China. Menurutnya, para relawan uji klinis vaksin corona itu tidak menunjukkan masalah kesehatan.
“Sampai sekarang yang sudah disuntik vaksin ada 450 orang, 200 sudah mau suntikan kedua dan 250 baru suntikan pertama. Sampai sekarang belum ada yang masuk rumah sakit atau gimana, semua biasa-biasa aja,” ujar Kusnandi saat ditemui di Rumah Sakit Pendidikan (RSP), Unpad, Bandung, Rabu (9/9).
Menurut Kusnandi, reaksi yang ditimbulkan vaksin tersebut terhadap relawan sama seperti imunisasi pada umumnya. Pada saat awal penyuntikan, misalnya terasa nyeri di tempat suntikan selama beberapa saat. Namun nyeri itu kemudian akan hilang dalam waktu cepat.
“Paling-paling keluhannya demam sedikit, kemudian nyeri dalam dua hari kemudian hilang sendiri. Sama seperti kita menyuntik vaksin di Puskesmas saja. Kalau ada yang demam dikasih paracetamol,” ujarnya.
Kusnandi menerangkan setiap relawan yang disuntik vaksin Covid-19 akan dilihat perkembangannya. Salah satunya memeriksa apakah relawan mengalami alergi atau tidak.
“Kita kan selalu ngikutin, habis disuntik 30 menit pertama kita lihat ada alergi atau tidak. Lalu ada bengkak atau tidak. Terus kalau sudah pulang dihubungi lagi pakai telepon selama dua hari berturut-turut ditanya bagaimana bagus. Kemudian 14 hari lagi mereka datang untuk penyuntikan kedua,” ungkapnya.
Seperti diketahui, pelaksanaan uji klinis vaksin di Bandung melibatkan sebanyak 1.620 relawan dengan rentang usia antara 18 hingga 59 tahun. Penyuntikan vaksin dilakukan di enam lokasi, yakni RSP Unpad, Balai Kesehatan Unpad Dipatiukur, Puskesmas Garuda, Puskesmas Sukapakir, Puskesmas Dago, dan Puskesmas Ciumbuleuit.
Selain berdomisili di Bandung, calon relawan juga harus dinyatakan lolos verifikasi kesehatan fisik dan tidak terpapar Covid-19.
Adapun penyuntikan uji klinis vaksin Covid-19 di antara para relawan dilakukan secara acak dan rahasia. Ada yang diberikan vaksin atau plasebo. Tidak diketahui apakah mereka mendapat cairan vaksin yang sedang diuji klinis fase III itu atau hanya plasebo sebagai alat kontrol.
Proses uji klinis vaksin Covid-19 tersebut akan berjalan selama enam bulan hingga akhir tahun 2020. Jika telah teruji dan mendapat izin edar, vaksin Sinovac China akan diproduksi massal di awal 2021.
Sumber:CNN Indonesia
INFO NUSANTARA PERSADA