Tahun Baru Islam 1442 Hijriah, Ini Keistimewaan dan Amalan yang Dianjurkan

Foto:Komunitas sepeda ontel turut serta mengarak obor perayaan tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 Hijriah di Mushala Nurul Ihsan, Kampung Sei Sirah Kenagarian Surantih.(Dok:DebiV)

INFONUSANTARA.NET

Menyambut kedatangan bulan Muharram atau tepat di malam tahun baru Hijriyah, umat muslim sebaiknya mempersiapkan diri untuk melakukan amalan-amalan yang dianjurkan. 

Tak hanya malam tahun baru Islam saja,tetapi sepanjang bulan Muharram. Mengingat bulan tersebut begitu istimewa kedudukannya. Bulan Muharram disebut juga dengan bulan Allah yang memiliki kedudukan setelah bulan Ramadan. Sehingga sangat dianjurkan untuk rajin beribadah pada bulan ini.

Dalam masyarakat Jawa, malam tahun baru hijriyah juga disebut dengan malam 1 suro. Saat memasuki malam pergantian tahun ini, adanya larangan untuk bertikai, berkelahi ataupun berselisihi sebaiknya diperhatikan. Sebab dalam Islam pun disebutkan bahwa ketika malam 1 Muharram itu datang, sebaiknya segala bentuk pertikaian dihentikan atau menghindari peperangan. Akan jauh lebih baik jika pada malam tersebut seseorang menyelesaikan suatu permasalahan dengan cara damai.

Tahun baru hijriyah yang dibuka dengan adanya bulan Muharram ditandai dengan hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari kota Mekkah ke Madinah. Beliau melakukan dakwah dan menyebarkan agama Islam meski banyak tantangan. Peristiwa ini tentu menjadi momen penting dalam Islam sehingga pada bulan Muharram pun memang memiliki keutamaan yang bisa Anda dapatkan.

Keistimewaan di Malam Tahun Baru Hijriyah

Dulu, sebelum datangnya syiar Islam yang dibawa oleh Rasulullah, bulan Muharram ini disebut juga dengan Shafar Al Awwal. Sementara bulan Shafar sendiri merupakan bulan kedua yang juga disebut dengan Shafar Ats Tsani. Barulah ketika Islam disebarluaskan, nama Bulan Muharram dikenal yang berarti waktu yang diharamkan. Maksud dari bulan yang diharamkan adalah pada bulan istimewa ini, manusia dilarang melakukan perbuatan dholim baik terhadap diri sendiri ataupun orang lain.

Bukan berarti ketika bulan Muharram berlalu, maka perbutan tersebut diperbolehkan. Namun, yang patut diketahui adalah mereka yang melakukan amalan salih maka mendapat pahala yang berlipat ganda. Begitu pula sebaliknya. Sehingga untuk menyelamatkan diri dari murka Allah sebaiknya memulai malam tahun baru hijriyah dengan berdoa dan introspeksi diri.

Mengapa? Malam pergantian tahun baru Islam ini saat yang tepat untuk berdoa kepada Allah SWT. Jika Anda berdoa pada waktu selepas sholat maghrib, maka yang dibaca adalah doa awal tahun. Tetapi jika berdoa pada waktu setelah sholat ashar, maka doa yang dibaca ialah doa akhir tahun. Dengan berdoa dan meminta ampunan Allah SWT, di tahun baru nanti, InshaAllah segala jenis cobaan yang ada mampu dilalui dengan mudah.

Pergantian tahun baru Islam yang diawali dengan bulan Muharram memiliki keutamaan. Hal ini disampaikan melalui firman Allah pada Al-Qur’an surat At Taubah di ayat 36. Disitu disebutkan bahwa bilangan bulan di sisi Allah yakni dua belas bulan. Yang mana dalam ketetapan Allah di waktu dia menciptakan langit dan juga bumi diantaranya ialah empat bulan haram. Nabi Muhammad SAW sendiri juga menyebut bahwa bulan Muharram ini adalah bulan Allah dimana umat Islam wajib untuk mengetahui apa saja amalan yang bisa dilakukan.

Amalan yang Dianjurkan pada Malam Tahun Baru Hijriyah

1. Puasa Asyuro
Sebenarnya untuk melakukan ibadah puasa Asyuro bukanlah pada malam tahun baru hijriyah. Tetapi puasa ini dilakukan di tanggal 10 Muharram. Mengapa puasa tersebut begitu dianjurkan? Keutamaan dari puasa Asyuro adalah mampu menghapus dosa setahun yang lalu. Anjuran puasa dan keistimewaannya terdapat pada hadist riwayat Muslim nomor 1162. Puasa ini sama dengan puasa pada umumnya hanya berbeda dari bacaan niat saja.

2. Puasa Tasu’a
Jika pada malam tahun baru hijriyah dianjurkan berdoa dan introspeksi diri, maka pada tanggal 9 Muharram dianjurkan untuk melakukan puasa Tasu’a. Mereka yang melakukan puasa Tasu’a mendapatkan keberkahan dan keutamaan dari bulan Muharram. Puasa ini memang dilakukan sehari sebelum puasa Asyuro. Dulunya, para sahabat Rasulullah pernah bertanya kepada Rasul mengapa berpuasa pada hari yang diagungkan oleh kaum Yahudi dan Nasrani. Namun, Rasul bersabda bahwa pada tahun yang akan datang, beliau dan para sahabat akan berpuasa di hari kesembilan yakni tasu’a. Puasa Tasu’a sendiri dilakukan untuk membedakan dengan puasa kaum Yahudi.

3. Menyantuni Anak Yatim
Amalan salih dengan menyantuni anak yatim memang bisa dilakukan kapan saja tidak harus pada bulan Muharram. Tetapi, jika Anda melakukan amalan ini di bulan Allah maka banyak keistimewaan yang bisa didapatkan. Allah SWT akan mengangkat derajat hamba yang melakukan amal salih dengan menyantuni anak yatim.

Makna Datangnya Bulan Muharram atau Malam Tahun Baru Hijriyah

1. Pengingat Umat Islam Akan Kemaksiatan
*Mengapa malam tahun baru hijriyah menjadi pengingat manusia akan kemaksiatan? Sebab pada malam pergantian tahun baru hijriyah ini, umat muslim disarankan untuk melakukan introspeksi diri. Mengingat apa saja dosa yang telah ia lakukan setahun yang lalu. Hal ini diharapkan bisa menjadi pengingat kita untuk menghentikan perbuatan tersebut dan tidak mengulanginya. Sebab, kemaksiatan tentu merusak sendi kehidupan dan rasa cinta kepada Allah SWT.

2. Meningkatkan Amalan dan Ibadah
*Malam tahun baru hijriyah juga memberi makna bahwa umat muslim haruslah meningkatkan ketaqwaan dan ibadahnya kepada Allah SWT. Karena pada bulan Muharram, bulan ini disebut bulan Allah yang begitu istimewa. Mereka yang ingin mendapat pahala Allah, sebaiknya meningkatkan ibadah dan amal salih.

3. Datangnya Ampunan Allah
*Tahun baru hijriyah yang dilewati dengan berdoa tentu menjadi waktu dimana ampunan Allah turun untuk mereka yang meminta. Seperti pada puasa Asyuro, seorang muslim yang melakukan ibadah puasa Asyuro maka akan diampuni dosanya selama setahun yang lalu. Begitu juga dengan amalan-amalan lain yang dianjurkan, Allah memberi banyak rahmat pada bulan istimewa ini.

4. Mengingat Kebesaran Allah
*Dengan mengingat segala kebesaran Allah, rasa cinta kepadaNya tentu semakin tumbuh. Seorang muslim yang mengamati pergantian siang dan malam, bergantinya musim kemarau ke musim hujan dan lain sebagainya sebagai tanda-tanda kebesaran Allah maka ia bisa menanamkan rasa syukur. Ia bisa selalu mengingat pengawasan Allah dan memperbanyak dzikir kepada Allah SWT.

5. Momen untuk Berhijrah
@Karena hijriyah diawali dengan bulan Muharram dan ditandai dengan adanya peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW. Jika melihat arti hijrah itu sendiri, hijrah adalah meninggalkan segala sesuatu yang buruk dan beralih pada sesuatu yang baik. Anda bisa memanjatkan doa dan beristighfar sebanyak mungkin pada malam tahun baru hijriyah. Hal ini sebagai upaya kita untuk memantaskan diri dan segera berhijrah. Apalagi hijrah di jalan Allah membuat seorang muslim menjadi lebih baik dengan menjalankan segala perintahnya serta menjauhi apapun larangan-Nya.

Berdzikir dan berdoa kepada Allah pada malam tahun baru hijriyah adalah cara yang tepat untuk menyambut pergantian tahun baru Islam. Mengawali tahun dengan berdoa menjadikan kita sebagai manusia yang memasrahkan segala sesuatu kepada Allah. Meminta perlindunganNya dari segala cobaan yang ada di tahun yang baru. Meminta ampunanNya dari segala dosa yang telah berlalu.

Sumber: tigaraksa-ep.co.id

INFO NUSANTARA PERSADA

Leave a Comment