Irwan Basir Datuk Rajo Alam, SH, MM (Baju merah celana hitam) berbaur bersama masyarakat dan anak nagari goro memasang batu baronjong irigasi kapalo banda.
Infonusantara.net
PADANG- Pengabdian tiada henti dan terus digiatkan oleh Ketua MPA KAN Pauh IX Irwan Basir Datuk Rajo Alam, SH, MM. Tak mengenal lelah dan waktu, meskipun libur, namun semangat kebersamaan dan menukarkan semangat gotong royong ia lakukan.
PADANG- Pengabdian tiada henti dan terus digiatkan oleh Ketua MPA KAN Pauh IX Irwan Basir Datuk Rajo Alam, SH, MM. Tak mengenal lelah dan waktu, meskipun libur, namun semangat kebersamaan dan menukarkan semangat gotong royong ia lakukan.
Disampaikan Irwan Basir Dt. Rajo Alam, kegiatan ini di prakarsai oleh Forum Komunikasi Anak Nagari (FKAN) dan
Badan Musyawarah Pembangunan Nagari (BMPN) Pauh IX Kuranji, RT/RW dan seluruh tokoh masyarakat melakukan gotong royong bersama.
” Tujuannya adalah memperbaiki kapalo banda sawah yang jebol lebih kurang sejak 10 tahun lalu, lokasi Tabek Tunggu Surian, Kelurahan Kuranji, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Minggu (5/7/2020) Pagi,” ujarnya.
Masih kata Irwan Basir, bendungan Kapalo Banda Tunggu Surian ini mengairi lahan pertanian masyarakat Kelurahan Kuranji lebih kurang sekitar 300 hektare. Karena jebolnya bendungan Kapalo Banda Tunggu Surian ini mengakibatkan pengairan sawah masyarakat kurang maksimal.
Kegiatan Goro yang dilaksanakan anak nagari Pauh IX ini juga tak terlepas dari meningkatkan silaturahmi anak nagari.
Kemudian sebagai budaya kebersamaan sehingga, yang ringan samo dijinjiang kok barek samo dipikua.
Kemudian sebagai budaya kebersamaan sehingga, yang ringan samo dijinjiang kok barek samo dipikua.
“Sehingga fasilitas umum yakni sarana pengairan lahan pertanian bisa mengairi lahan pertanian masyarakat,” pungkas Panghulu Jambak nan batujuh.
Datuk Irwan Basir melanjutkan, untuk mengatisipasi ratusan hektare lahan sawah agar tidak kekeringan. Apalagi, saat ini jarang turunnya hujan.
Makanya untuk sementara bendungan Kapalo Banda ini dipasang batu barojong sepanjang lebih kurang 20 meter.
“Pemasangan batu barojong inilah dibiayai secara swadaya masyarakat yang dikerjakan secara bergotong royong, dengan diperbaiki irigasi maka masyarakat bisa turun kesawah dengan tidak was-was akan banjir,” imbuhnya sembari rela basah bersama saat goro.(h)
INFO NUSANTARA PERSADA