Bersama Sandiaga Uno, Mahyeldi Bahas Peningkatan Ekonomi Syariah Di Tengah Covid-19

Infonusantara.net

PADANG – Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah berbagi (sharing) pengalaman bersama pengusaha nasional, Sandiaga Salahudin Uno yang merupakan Founder One Kecamatan, One Center for Entrepreneurship (OK OCE).

Hal itu dilakukan Wali Kota Padang tersebut lewat video conference yang dilangsungkan dari kediaman resminya, jl. A. Yani No.11, Jumat (15/5/2020).

Di hadapan Sandiaga Salahudin Uno yang akrab di sapa Sandi itu, Mahyeldi menyampaikan cukup banyak hal, terutama tentang kondisi terkini dan berbagai langkah yang dilakukan MES Sumbar ke depan, dalam rangka mengangkat perekonomian Sumbar secara syariah.

“Alhamdulillah, atas nama MES Sumbar kita berterima kasih bisa mendengarkan pencerahan dari Pak Sandi yang luar biasa begitu juga tausiah tentang ekonomi syariah menurut ajaran Islam dari Ustaz Farel Muhammad Rizki. Tentu pesan-pesan yang disampaikan adalah bahagian yang akan melengkali dan kita sosialisasikan melalui MES di Sumbar ke depan,” ungkapnya didampingi beberapa pengurus MES Sumbar saat itu.

Mahyeldi menceritakan, sebelum covid mewabah di Sumbar khusus di Kota Padang Pemko Padang terus mensosialisasikan tentang ekonomi syariah. Ia pun sudah mendirikan sebanyak 104 dengan 1 per kelurahan KSPPS (Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah) yang dulu dinamakan Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal wat Tamwil (KJKS BMT).

“Alhamdulillah, aset semuanya saat ini lebih kurang sudah Rp45 miliar. Maka itu, apabila OK OCE bisa ikut di sana ke depan tentu akan lebih menambah dan memperkuat lagi tentunya,” cetusnya berseloroh.

Di samping itu orang nomor satu di Kota Bingkuang mengatakan, demi beralih menuju masyarakat ekonomi syariah, Pemko Padang juga telah mendirikan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Syariah yang sekarang dalam tahap persiapan. 

“Alhamdulillah, bapak Gubernur telah menyetujui Bank Nagari menjadi bank syariah. Maka itu, kita sangat menunggu kehadiran pak Sandi untuk lebih memperkuatnya lagi. Baik melalui OK OCE atau Bank Infaq dan yang lainnya,” tuturnya.

Lebih lanjut Wako Padang tersebut juga mengungkapkan kekhawatirannya seiring pandemi covid-19 yang berdampak terhadap pelaku UMKM nantinya. Bahkan, bisa saja nanti akan ada pihak yang memanfaatkan situasi seperti menawarkan pemberian bantuan modal bagi masyarakat, namun dengan sistem ‘bunga’

“Maka itu melalui kekuatan zakat, infak dan sedekah tentu bisa menjadi suatu yang kita andalkan. Alhamdulillah, dalam menangani dampak covid-19 kita punya KSPPS dan juga sudah menghimpun sebanyak 10 lembaga ‘charity’ untuk memback up hal itu nantinya.”

“Maka itu melalui OK OCE Peduli dengan “Spirit of Ummah” kita berharap saling bersinergi dan akan menjadi bahagian yang berperan nantinya. Khususnya dalam menghabiskan riba dan menghadirkan ekonomi syariah di seluruh daerah se-Sumbar ke depan,” pungkasnya mengakhiri.

Sementara itu, Sandi mengawali penyampaiannya menyampaikan salam bagi publik dan masyarakat Ranah Minang di Sumbar atau pun yang di perantauan. Tak pelak, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu juga mendoakan kepada semua pihak terutama pemerintah, petugas dan seluruh elemen yang tengah berjuang keras dalam menangani penyebaran virus corona (covid) sampai saat ini. Begitu juga doa juga ditujukan bagi masyarakat yang terdampak secara ekonomi akibat pandemi corona.

“Memang tidak bisa dipungkiri, di tengah pandemi covid-19 kegiatan interaksi dan mobilitas ekonomi otomatis menjadi berkurang. Yang biasanya menggeliat, sekarang malah sebaliknya. Namun bagaimanapun ini adalah musibah, ujian dan cobaan dari Allah SWT, dan kita harus mengambil hikmah dan menyikapinya secara baik,” imbuhnya.

Sandi juga menyebut terkait transaksi muamalah yang saat ini mengalami banyak perubahan. Hal itu dikarenakan cenderung transaksi dilakukan masyarakat secara online.

“Seperti kita ketahui dalam hukum muamalat kalau berniaga itu harus mencari yang berkah, meski saat ini kita berada di era industri 4.0,” ujarnya.

Selanjutnya, perihal mengatasi riba yang dilarang oleh Islam, pengusaha sukses itu mengatakan sudah membuat gerakan infak sedunia bahagkan produk dari Bank Infaq. Bank Infaq merupakan terobosan yang inovatif dan menjadi solusi untuk mengentaskan kemiskinan dan pengangguran.

“Gerakan Bank Infaq ini berbasis komunitas di perumahan, masjid-Masjid, kelompok masyarakat dan majelis-majelis taklim serta lainnya. Gerakan ini mengelola infaq dengan memanfaatkan teknologi digital,” jelas dia.

Selama ini, ulas Sandi, memang banyak masyarakat yang ingin mengembangkan usaha tetapi terkendala permodalan. Namun karena akses keuangan yang minim, mereka akhirnya terjerat pada pinjaman rentenir yang mencekik.

“Insya Allah kehadiran Bank Infaq akan membantu pelaku usaha mikro untuk mengembangkan usaha mereka tanpa khawatir terjerat cekikan bunga rentenir. Jadi, Bank Infaq juga membantu mereka terhindar dari rentenir digital yang marak. Alhamdulillah, saat ini sudah masuk ke 50 cabang termasuk Sumbar di dalamnya. Semoga, sesuai besar manfaatnya bagi masyarakat, Bank Infaq ini akan terus kita kembangkan ke daerah-daerah lainnya di Indonesia,” papar Sandi mengakhiri. (hms)

Leave a Comment