M Fikar Dt Rajo Magek Ketua BMPN Pauh IX (pakai peci) lagi melihat kondisi Istri dari Anizar Pandeka yang Sedang terbaring sakit |
Infonusantara.net –Raso dibaok naik, pareso dibaok turun. Sadanciang bak basi dan saciok bak ayam. Begitulah prinsip hidup orang Minang selama ini.
Maksudnya, orang Minang itu memiliki kepedulian sosial yang tinggi dan mengerti dengan tata krama atau adat sopan-santun yang berlaku di tengah-tengah masyarakat.
Prinsip itu pula yang dipegang Ketua Badan Musyawarah Pembangunan Nagari (BMPN) Pauh IX Kecamatan Kuranji Kota Padang, M Fikar Dt. Rajo Magek, S.Ag, MM, M.Pd.
Buktinya, begitu mendapat kabar ada salah seorang anggota keluarga dari Anak Nagari Pauh IX yang ditimpa musibah (sakit), dirinya langsung pergi menjenguk guna memberikan dukungan moril.
“Saya sengaja mengajak kawan-kawan untuk menjenguk isteri Anizar Pandeka ini tak lain dan tak bukan untuk menunjukkan raso banagari. Selain itu, menjenguk orang sakit juga diperintahkan agama,” ungkap M Fikar saat berkunjung ke kediaman Anizar Pandeka di Pasa Lalang Kelurahan Kuranji Kecamatan Kuranji, Kamis (16/4/2020) malam.
Ikut dalam kunjungan mendadak tersebut sejumlah Anak Nagari Pauh IX, seperti Kadril Rajo Darek (Sekretaris BMPN), Syafrizal M alias Baron (anggota), Amrizal (anggota), Mainaldi Leo (anggota), Dedi Azhari Malin Sampono (anggota), Dedi Prima (anggota), Eri Anto (anggota) dan Noa Rang Kuranji (anggota).
Menurut Fikar, melihat orang sakit merupakan salah satu perintah agama dalam ajaran Islam. Sebab, dari menjenguk orang sakit itu banyak terkandung nilai-nilai kebaikan yang bisa dipetik.
“Bila diberi sakit, orang cenderung ingat kepada Tuhan-Nya. Dan disaat itu pula lah Allah menunjukkan kasih sayang-Nya kepada kita. Jadi bagi yang sakit tidak usah bersedih dan harus tetap bersemangat, serta memohon kesembuhan kepada Allah SWT,” ucap Fikar sembari memberikan motivasi.
M Fikar Dt Rajo Magek (kiri) di dampingi Noa Rang Kuranji(kanan) semangati Anizar (tengah) selaku kepala keluarga untuk selalu bersabar |
Kepada Anizar, selaku kepala keluarga, M Fikar juga minta untuk selalu bersabar dan menerima musibah ini dengan ikhlas.
“Susah-senang pasti akan kita alami dalam hidup di atas dunia. Tugas kita hanyalah berusaha dan berdoa. Segala keputusan kita serahkan kepada Allah. Mudah-mudahan isteri Anizar lekas sembuh dan bisa beraktifitas kembali seperti biasa. Amin,” tukasnya menambahkan.
Sebagai tanda ikut merasakan bersedih, pada kesempatan itu M Fikar secara pribadi juga menyerahkan bantuan sejumlah uang guna membantu biaya pengobatan sang isteri tercinta Anizar.
“Terimakasih banyak atas kehadiran pak Datuk M Fikar dan kawan-kawan semua. Mudah-mudahan segala kebaikan ini dibalasi pahala oleh Allah SWT. Amin Yarabbal’amin,” tutur Anizar terharu. (Noa)