Fitri Arsih mengikuti ujian disertasi yang dilakukan secara daring di Rumah Rakyat Sumbar. |
Infonusantara.net – Wabah corona menjadikan berbagai aktivitas harus dilakukan dirumah. Imbasnya, pebelajaran dan ujian harus dilakukan secara daring (online) yang bertujuan memutus mata rantai penyebaran dari covid-19.
Bertempat di Rumah Rakyat Sumbar, Fitri Arsih berhasil meraih gelar Dokter setelah melalui ujian disertasi yang dilakukan secara daring (online) oleh tujuh orang penguji dan promotor dari Universitas Negeri Malang (UM) dan satu orang penguji dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dengan memanfaatkan program Meeting Zoom, Kamis, (9/4).
Dekan Fakultas MIPA UM Prof. Dr. Hadi Suwono, M.Si saat di hubungi Harian Rakyat Sumbar menjelaskan bahwa ujian desertasi secara daring ini adalah ujian pertama yang dilakukan oleh FMIPA UN dalam usaha pencegahan penyebaran covid-19.
“Ini adalah ujian desertasi pertama yang kami lakukan secara daring, dan ini juga berlaku untuk ujian tesis bagi mahasiswa S2 dan ujian skripsi bagi mahasiswa S1,” ucapnya.
Hadi menambahkan, setelah mahasiswa lulus, akan dilakukan revisi yang juga dilakukan secara online dengan para penguji dan promotor.
“Setelah lulus, mahasiswa akan terus berkonsultasi dengan pembimbing dan penguji, hingga yudisium dilakukan secara daring. Untuk pelaksanaan wisuda belum ada keputusan, karena kita melihat perkembangan penanggulangan covid-19,” tambahnya.
Lebih lanjut, Hadi mengajak masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikan S3 di bidang pendidikan segera melanjutkan S3 di UM.
“Di UM kami membantu mahasiswa untuk tumbuh dan berkembang dan lulus tepat waktu. Fmipa UM memiliki empat jurusan pendidikan seperti, Biologi, Matematika, Kimia, Dan Fisika yang dapat ditempuh melalui jalur penelitian dan perkuliahan,” ucapnya.
Lebih lanjut, Hadi menjelaskan untuk masyarakat yang ingin melanjutkan perkuliahan di UM cukup mendaftar secara online.
“Untuk melanjutkan pendidikan di UM pada saat ini cukup mengirimkan fortofolio prestasi selama ini, dan kami seleksi. Sehingga tidak perlu ujian secara konvensional lagi,” tutupnya.
Prof. Dr. Siti Zubaidah, M.Pd selaku promotor Fitri Arsih menjelaskan, ada perbedaan ujian desertasi secara konvensional dan online ini.
“Biasanya setelah kelulusan, kami melaksanakan sesi foto bersama, antara mahasiswa dan penguji. Ujian melalui daring, kami tidak bisa melakukannya. Semoga covid-19 ini dapat ditanggulangi,” harapnya.
GM Harian Rakyat Sumbar yang turut menyaksikan ujian desertasi daring di Rumah Rakyat Sumbar mengucapkan selamat atas pencapaian yang di raih.
“Ini adalah ujian disertasi daring pertama yang saya lakukan. Kami sebagai koran harian yang eksis di dunia pendidikan sangat bangga ketika Rumah Rakyat Sumbar di jadikan tempat pelaksanaan ujian daring ini,” ucapnya.
Fitri Arsih berhasil menyandang gelar Doktor Pendidikan Biologi setelah lulus dari ujian disertasi yang dilakukan secara online. Dihadapan penguji dan promotor, Fitri Arsih berhasil mempertahankan disertasinya yang bertajuk “Pengembangan Model Pembelajaran Randai Sebagai Upaya Memberdayakan Keterampilan Berpikir Kritis dan Kreatif, Keterampilan Komunikasi Serta Pemahaman Konsep Calon Guru Biologi.
Ujian disertasi itu sendiri di uji secara daring yang melibatkan penguji dan promotor seperti
Prof. Dr. Siti Zubaidah, M.Pd., Prof. Dr. Hadi Suwono, M.Si., Prof. Dr. Abdul Gofur, M.Si., Prof. Susri Mahanal, M.Pd., Dr. Ibrohim, M.Si., Dr. Sri Rahayu Lestari, M.Si, Dr. Sisworo., dan Prof. Dr. Endang Susantini dari Unesa. (Inf/Edg).