Infonusantara.net – Pentingnya menjaga serta melestarikan adat istiadat dan budaya Minangkabau khusus di Pauh IX Kuranji, pada Kamis (20/2) besok, Karapatan Adat Nagari (KAN) Pauh IX Kuranji menggelar ivent perlombaan sasambah adat yang bertempat di Medan Nan Bapaneh KAN Pauh IX.
Pembukaan Ivent perlombaan sasambah adat (Basurah Adat) ini dimulai pada Kamis, pukul 20.00 Wib dan akan digelar hingga Sabtu (22/2) datang.
Ketua Majelis Pertimbangan Adat (MPA) Kerapatan Adat Nagari (KAN) Pauh IX Kuranji yang juga Ketua DPD LPM Kota Padang, Irwan Basir Dt Rajo Alam menyampaikan, ivent yang akan diselenggarakan berupa perlombaan sasambah adat yang di ikuti oleh sembilan tapian sembilan suku di Pauh IX Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat.
Sembilan tapian sembilan suku Pauh IX Kuranji tersebut adalah tapian Korong Gadang, Kelurahan Koronggadang ( Suku Chaniago), tapian Gunung Sarik, Kelurahan Gunung Sarik (Suku Jambak Baduo),tapian Kuranji, Kelurahan Kuranji (Suku Jambak Batujuh), tapian Anduring, Kelurahan Anduring (Suku Sikumbang), tapian Ampang, Kelurahan Ampang (Suku Tanjuang), tapian Lubuk Lintah, Kelurahan Lubuk Lintah (Suku Melayu), tapian Sei Sapih, Kelurahan Sei Sapih( Suku Guci),tapian Pasa Ambacang, Kelurahan Pasa Ambacang (Suku Koto Batujuh) dan tapian Kalumbuk, Kelurahan Kalumbuk (Suku Koto Baduo).
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan motivasi pada masing-masing suku tapian. Dimana kader – kader Basurah Adat yang sudah ada bisa melakukan penguatan muatan – muatan nilai adat budaya lokal setempat,” kata Irwan Basir Dt Rajo Alam.
Selain itu dalam rangka mendorong
meningkatnya kemampuan dan keterampilan anggota terutama dalam bertutur bahasa atau barundiang, sesuai dengan falsafah adat Minangkabau, guna menunjang kelancaran pelaksanaan berbagai kegiatan ditengah-tengah masyarakat.
“Juga untuk meningkatnya minat dan kepedulian masyarakat memahami nilai-nilai ajaran adat Minangkabau untuk akhirnya dipakai dalam kehidupan sehari-hari sebagai pedoman dan sistem berperilaku terutama berhadapan dengan situasi kekinian,” ujarnya
Lebih lanjut disampaikan, dalam perlombaan ini masyarakat Kota Padang akan dapat melihat bagaimana tata cara adat istiadat, penyelenggaraan kenduri secara adat.Seperti acara mancari hari baralek / ma-arek-an tunangan, manjapuik Marapulai, Batagak Gala, Maanta Marapulai
Seperti Basurah Adat batagak gala untuk mempelai pria dari mamak (paman) ke anak kemenakan (ponakan,red). Acara ini disebut dengan Malewakan gelar pusaka. Acara malewakan gelar pusaka tersebut dihadiri oleh Ninik Mamak dari 4 paruik Bajinih, rang sumando, induak bako, dan anak pisang.
“Untuk mengantarkan peresmian gelar pusaka tersebut, tampil seorang ahli adat untuk menyampaikan pidato yang disebut petatah dan petitih dalam bentuk untaian pantun,” jelas Irwan Basir Dt Rajo Alam.
Kemudian penyelenggaraan adat dibawah payuang, Basurah adat kematian. Disini penyelenggaraan jenazah sesuai ajaran syarak, juga diawali dengan penyelenggaraan jenazah secara Adat, yang lazim dikenal dengan Adat dibawah Payuang.
“Untuk itu, Irwan Basir mengajak semua elemen masyarakat di Kota Padang untuk hadir dan mensukseskan acara tersebut. Ini merupakan salah satu upaya kita dalam melestarikan adat istiadat dan budaya kita di Pauh IX Kuranji Kota Padang. Sehingga generasi muda kita tidak kehilangan jati dirinya sebagai orang Pauh khususnya dan Minangkabau pada umumnya,” pungkas Irwan Basir Dt Rajo Alam. (inf)