Infonusantara.net – Kementerian Pertanian telah mencanangkan, pada 2045 nanti, Indonesia sudah harus jadi lumbung pangan dunia. Target itu akan dicapai melalui program swasembada pangan yang digulirkan sejak 2016.
Untuk mencapai lumbung pangan dunia, pemerintah secara bertahap akan menghentikan impor sejumlah komoditas pangannya.
Perkumpulan Agroteknologi/Agroekoteknologi Indonesia (PAGI) sebagai salah satu organisasi di bidang pertanian, memiliki tugas dan kewajiban melakukan penelitian-penelitian untuk menghasilkan teknologi dan inovasi baru yang bisa menyokong percepatan cita-cita jadi lumbung pangan dunia itu.
“Agar hasil-hasil penelitian oleh para pakar di bidang pertanian ini dapat diketahui khalayak banyak, maka PAGI secara berkala mendeseminasikan hasil penelitian dalam bentuk seminar nasional. Untuk penyelenggaraan kelima, tuan rumahnya Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Unand pada 16-17 September 2019 di Grand Inna Muara Hotel, Padang,” ungkap Ketua Panitia Pelaksana Seminar dan Lokakarya Nasional V PAGI, Prof Irfan Suliansyah dalam siaran pers yang diterima, Selasa (10/9/2019).
Dikatakan, pangan tidak hanya merupakan komoditas dan kebutuhan pokok dalam kehidupan setiap orang. Tetapi, pangan juga jadi kepentingan nasional dan keamanan nasional bagi sebuah negara. Dalam UUD RI 1945 dinyatakan, salah satu tujuan negara adalah untuk memajukan kesejahteraan umum.
“Tanpa terjamin dan ketersediaan pangan yang memadai, tidak mungkin suatu bangsa dan negara akan mampu mempertahankan keberlangsungannya. Ketahanan, kemandirian dan kedaulatan pangan adalah tujuan bangsa Indonesia saat ini dan dimasa yang akan datang dalam rangka mencapai cita-cita kemerdakaan,” terang dia.
Seminar nasional ini bertemakan “Inovasi Agroteknologi dalam Mendukung Percepatan Swasembada Pangan Pokok dan Lumbung Pangan Dunia 2045.” Sedangkan Lokakarya nasional mengambil tema “Kompetensi Sarjana Agroteknologi Era Industri 4.0.”
Narasumber Lokakarya ini yakni Sugiyono PhD (Dewan Eksekutif BAN-PT) dengan makalah berjudul “Pengembangan Lulusan Berkompetensi di Era Industri 4.0 Melalui Akreditasi Eksternal oleh BAN-PT” dan Prof Ismunandar (Dirjen Belmawa Dikti) dengan makalah “Pengembangan Kurikulum Program Studi Agroteknologi Menuju Kompetensi Era Industri 4.0.”
Sedangkan seminar nasional, menghadirkan keynote speaker Menteri Pertanian RI disertai tiga pembicara utama yaitu Dr Darda Efendi (IPB Bogor), Glen Pardede MBA (PT East West) dan Prof Irfan Suliansyah (Faperta Unand). (relis)