Ketua Komisi II DPRD Padang Gustin Pramona |
INFO (PADANG) – Dalam bulan ramadhan ini momen berbuka puasa adalah momen yang sangat dinantikan sekali bagi yang berpuasa . Setelah seharian menahan lapar dan haus, setiap orang yang berpuasa pasti akan membutuhkan makanan atau minuman untuk berbuka.
Peluang bisnis Takjil dan minuman segar ini sangat dimanfaatkan oleh para pedagang musiman yang bermunculan hampir disetiap sudut kota Padang, baik itu di pasar pasar termasuk disepanjang trotoar. Dengan adanya para penjual Takjil ini otomatis membantu memudahkan bagi mereka yang berpuasa bisa memilih berbagai jenis makanan dan minuman untuk berbuka puasa.
Ketua Komisi II DPRD Padang, Gustin Pramona meminta Pemko Padang bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Dinas Kesehatan serta pihak terkait lainnya agar meningkatkan pengawasan, harus lebih teliti lagi memantau makanan-makanan siap saji yang di jualan di bulan ramadhan ini dengan melakukan sidak kebeberapa pasar, super market, minimarket-minimarket, toko, serta di titik – titik pasar takjil.
Hal tersebut guna antisipasi serta memastikan terhadap peredaran Takjil, baik itu makanan maupun minuman yang bisa saja mengandung zat berbahaya seperti berpengawet boraks, formalin. Jika nanti ditemukan, kepada penjual Takjil yang melanggar diberikan teguran tegas agar tidak menjualnya kembali pada masyarakat.
Begitu juga untuk antisipasi terhadap produk produk yang sudah kadaluwarsa. Jika ditemukan di super market, minimarket-minimarket, toko segera dilakukan penyitaan agar tidak di perdagangkan lagi.
“Kita hanya ingin memastikan produk yang dijual tidak mengandung zat yang berbahaya, sebab jika dikonsumsi akan berdampak pada kesehatan masyarakat,” tegasnya, Minggu (20/5).
Disisi lain, melalui camat – camat setempat juga diharapkan dapat berperan aktif terkait jajanan makanan dan minuman untuk berbuka puasa tersebut.
Kita minta kepada camat untuk lebih memperhatikan makanan-makanan yang dijual oleh para pedagang Takjil dikawasan nya. Lakukan sosialisasi, agar makanan dan minuman yang dijual tidak mengandung zat yang berbahaya yang dapat merusak kesehatan.
” Jangan sampai makanan dan minuman yang mengandung zat berbahaya, mengandung formalin tetap dijual dan di konsumsi oleh masyarakat.” pungkasnya.
Sementara Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang Endrizal menyampaikan untuk pasar pabukoan / takjil di 2018 ini ditempatkan di depan Blok III Pasar raya, tujuan untuk lebih mudahnya bagi warga kota Padang membeli makan saat berbuka di bulan ramadhan, disamping tempat parkir begitu luas, nyaman, dan bersih.
“Dulunya ditempatkan dipelataran parkir lapangan imam bonjol, karena terlalu jauh dari pusat belanja terpaksa kita pindah ke Pasar raya ini, ” ujarnya.
Selain itu sebutnya, untuk lebih terjaganya kualitas makanan yang higenis dan sehat, Dinas Perdangan sudah melakukan kerja sama dengan Balai Pemeriksaan Obat dan Makannan (BPOM). tujuannya untuk menghindari makanan berbahan pengawet serta bahan perwarna yang tidak ada izinnya.
“Kita sangat yakin sekali kepada pedagang makanan dipasar pabukoan pasar raya, untuk lebih mengutamakan kebersihan, kita selalu mengingatkan kepada pedagang makan dan minuman setiap hari untuk lebih menjaga kualitas makannya,” terang Endrizal.
Ia juga mengatakan Dinas perdagang Kota Padang untuk tahun 2018 ini menyediakan 70 petak, untuk ditempati pedagang makanan takjil di pasar raya padang , tahun 2017 tidak sebanyak ini karena semakin banyaknya peminat untuk berjualan kita upayakan untuk menambah petaknya.
Setiap Sabtu dibulan ramadhan dipasar pabukoan Dinas perdagangan memberikan hiburan main Kim , pasar pabukoan dibuka setiap harinya jam 2 siang sampai pukul 18.30 WIB, diharapkan kepada para pecinta kuliner bisa berkunjung ke pasar raya tepatnya didepan Blok III karena telah tersedia berbagai jenis makanan masakan padang yang begitu enak, serta minuman pelepas dahaga untuk berbuka puasa, ” ungkapnya Endrizal.(INF7)