Infonusantara[PADANG] – Guna meningkatkan produksi padi sawah di wilayah Kota Padang, Pemerintah Kota (Pemko) Padang melalui Dinas Pertanian (Diperta) bekerjasama dengan Kodim 0312/Padang menggelar Gerakan Tanam Padi Serentak dengan sistem Jajar Legowo (Jarwo) di areal sawah Kelompok Tani Pagai II, Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto, Kecamatan Koto Tangah, Senin (16/4).
Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan hasil produksi padi di wilayah ‘Kota Bingkuang’ itu, sekaligus menyukseskan program pemerintah pusat dalam pencapaian swasembada pangan.Tampak Penjabat Sementara (Pjs) Walikota Padang diwakili Sekretaris Daerah (Sekda), Asnel didampingi Kepala Diperta Syaiful Bahri bersama Dandim 0312/Padang Letkol Kav Eriyzal Satria tengah mencoba teknologi baru pola tanam padi sawah tersebut.
Asnel menyampaikan, atas nama pemko dan masyarakat tani Kota Padang sangat menyambut dilakukannya berbagai gerakan dalam peningkatan produksi, produktivitas dan luas tanam padi sawah di Kota Padang.
Dikatakannya, selaku ibukota Sumbar, Kota Padang memiliki kawasan pertanian yang cukup luas. Seperti lahan basah yang memiliki sawah seluas 6.418 hektare dengan produktivitas di tahun 2017 yakni sebesar 5,5 ton. Hal ini turut berkontribusi dalam pencapaian luas tambah tanam dan produksi padi di Sumbar.
“Kita berharap, dengan adanya kegiatan tanam padi serentak dengan sistem Jarwo ini mampu mendorong petani di seluruh kelompok tani di Kota Padang untuk lebih optimal menggarap sawah-sawah yang ada,” sebut Asnel sewaktu membuka kegiatan tersebut.
Sekda Kota Padang itu pun juga menekankan agar produksi pangan seperti padi terus ditingkatkan dari tahun ke tahun di Kota Padang. Apalagi mengingat Padang merupakan penghasil produksi padi terbanyak di wilayah Sumbar.
Sementara tambahnya lagi, terkait diterapkannya sistem tanam Jajar Legowo tersebut ia berharap seluruh kelompok tani di Padang dapat menerapkan teknologi tersebut dengan sebaik-baiknya.
“Alhamdulillah, di lokasi areal sawah Kelompok Tani Pagai II ini kita melakukan tanam padi sawah dengan menerapkan sistem tanam Jajar Legowo dengan memakai alat tanam “Rice Transplanter sekaligus alat caplak untuk membuat garis panduan tanam. Untuk itu saya mengimbau kepada seluruh kelompok tani, agar jangan ragu menerapkan sistem ini. Karena semuanya adalah untuk meringankan biaya produksi, peningkatan produksi pertanian serta pendapatan para petani,” tukasnya.
Seperti diketahui, pengembangan teknologi Jajar Legowo merupakan salah satu upaya untuk menunjang peningkatan produksi padi secara berkelanjutan. Cara tanam padi Jajar Legowo merupakan salah satu teknik penanaman padi yang dapat menghasilkan produksi yang cukup tinggi serta memberikan kemudahan dalam aplikasi pupuk dan pengendalian organisme pengganggu tanaman.
Sistem ini juga merupakan suatu upaya memanipulasi lokasi pertanaman sehingga pertanaman akan memiliki jumlah tanaman pingir yang lebih banyak dengan adanya barisan kosong. Selain itu meningkatkan jumlah populasi tanaman dengan pengaturan jarak tanam.
Sementara itu, Kepala Diperta Kota Padang, Syaiful Bahri mengatakan, tujuan utama digelarnya Gerakan Serentak Tanam Padi kali ini untuk memotivasi kelompok tani atau petani dalam meningkatkan produksi padi sawah melalui sistem tanam Jarwo. Kemudian menyosialisasikan pemanfaatan alsintan tersebut bagi masing-masing kelompok tani di kota ini.
”Dalam kesempatan ini juga diserahkan bantuan bibit tanaman padi kepada perwakilan kelompok tani se-Kota Padang,” ungkap Syaiful.(hum;rel)