Musda Ke VI DHD 45 Sumbar Tahun 2018 |
Infonusantara (PADANG) — Dewan Harian Daerah (DHD)’45 Provinsi Sumatera Barat Laksanakan Musyawarah Daerah (Musda) Ke VI Tahun 2018, dilaksanakan di Gedung BMPD Sumbar, Jalan Pramuka No.13 Padang, Kamis (1/3).
Musda DHD’45 Sumbar kali ini mengusung Tema “Dengan Jiwa Semangat dan Nilai-Nilai Kejuangan ’45 Kita Tingkatkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa Demi Keutuhan NKRI”.
Gubernur Sumatera Barat dalam kesempatan tersebut diwakili oleh Kesbangpol Sumbar Firdaus.
Ketua DHD 45 Sumbar, Zalwadi Dt.Bagindo Kali, menyampaikan pengurus DHD 45 sekarang mendapat angin segar dan prospek yang cerah dari Danrem 032 Wira Braja, dari aspek pengelolaan Gedung Juang 45 yang menjadi simbol abadi perjuangan pelestarian perjuangan sejarah di Sumbar.
Selain itu dari Gubernur Sumbar beserta jajaran sekarang ini sedang berlangsung penyelamatan arsip perpustakaan dan dokumen – dokumen melalui dinas arsip dan perpustakaan. ” ujarnya pada awak media usai kegiatan Musda ke VI DHD 45 tersebut.
Lebih lanjut disampaikan, kita menghimbau pemerintah daerah agar memberikan perhatian khusus pada para pelaku sejarah di Sumbar ini. Karena saat ini untuk pelaku sejarah yang masih hidup itu hanya tinggal kisaran 50 orang saja, karena tiap tahun nya kita pasti ditinggalkan. Dan pelaku sejarah itu saat ini usianya kisaran umur 85 tahun keatas. Dan untuk itu tentunya diperlukan data.
“Banyak sekali bukti – bukti sejarah berupa arsip, dokumen yang disimpan di Gedung Juang 45 di Jalan Samudera, namun saat ini mungkin ada sebagian yang rusak atau hancur. Hal itu dikarenakan pasca gempa 30 September 2009 lalu, banyak bagian Gedung yang rusak, atap yang bocor sehingga ketika turun hujan, dokumen dan arsip yang ada pada basah dan rusak,” katanya.
Untuk itu kita minta pada pemerintah untuk bisa memperhatikan keberlangsungan Gedung Juang 45 ini sebagai Cagar Budaya yang wajib di lestarikan. Namun kita lihat untuk biaya perawatanya mungkin tidak ada sehingga terjadilah kondisi seperti sekarang, dokumen dan arsip sejarah banyak yang rusak karena kondisi gedung yang tidak layak untuk penyimpanan.
Kita sangat menyanyangkan sekali jika dokumen atau arsip sejarah yang sangat berharga ini musnah, hilang atau hancur, akibat tidak tersimpan atau tidak terawat di tempat layak, maka ini adalah kerugian terbesar bagi Sumatera Barat. Karena bukti perjuangan sejarah di Sumatera Barat melalui pelaku sejarah yang ada, melalui tulisan mereka, atau arsip maupun dokumen penting sejarah itu langsung oleh para tokoh sejarah dari Sumatera Barat.
“Contohnya saja, Dunia Internasional mengakui ada empat orang sebagai Bapak Republik yakni, Soekarno, Hatta, Syahrir dan Tan Malaka. Dari empat tokoh ini, Tiga orang adalah orang Minang,Sumatera Barat. Begitu juga Khatib Sulaiman yang punya banyak tulisannya, ini patut kita lestarikan,” kata Zalwadi didampingi Kijal Atri Tanjung, Ketua III DHD 45 Sumbar.
Kemudian program yang paling penting dari DHD 45 Sumbar itu adalah membina generasi muda supaya ada jiwa nasionalisme nya, serta membangun karakter anak bangsa dengan membudayakan sejarah, khususnya sejarah lokal daerah mereka dengan cara melakukan sosialisasi sosialisasi ke sekolah sekolah.
“Harapan kita dengan apa yang telah disampaikan melalui Musda ini dapat menjadi pemikiran kita bersama tentang keberlangsungan pelestarian sejarah perjuangan yang ada, baik itu dokumen, arsip, pembentukan karakter generasi muda serta organisasi DHD 45 Sumbar kedepannya,” pungkas Ketua DHD 45 Sumbar ini.(In7)