Launching Lomba Jurnalistik Polri 2018 Dalam Ajang Pilkada Serentak 2018 di di ruang Rupa Tama, Mabes Polri. |
Infonusantara (Jakarta) — Mabes Polri mengajak insan pers menjadi mesin pendingin dalam ajang Pilkada Serentak 2018 yang digelar di 171 daerah pemilihan.Salah satu langkah tersebut dengan menggelar lomba jurnalistik Polri 2018. Acara ini dilaunching selasa, (27/3) secara resmi oleh Kapolri di ruang Rupa Tama, Mabes Polri.
Dalam kesempatan itu, hadir seluruh pimpinan Polri dan tokoh pers nasional, anugerah ini merupakan event yang sangat bergengsi dan kredibel, karena semua jurnalis terbaik dari masing-masing media akan ikut sebagai peserta.Salah satu hadiah yang menarik, pemenang akan mendapatkan reward meliput kunjungan kerja bersama Kapolri ke luar negeri.
Beberapa tokoh yang didaulat menjadi dewan juri merupakan para ahli yang sangat kompeten di bidangnya, seperti Ketua KPI Yuliandre Darwis, Ketua Dewan Pers Yoseph Adi Prasetyo, mantan Pemimpin Redaksi Metro TV Putra Nababan, Fotografer terbaik Indonesia Darwis Triadi dan sejumlah tokoh nasional lainnya.
Menurut Kapolri, jika media memberitakan hal-hal buruk, masyarakat akan terprovokasi, begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, lewat lomba Anugerah Jurnalistik Polri, media diajak berkompetisi membuat berita yang menyejukkan dan mengampanyekan isu perdamaian terutama pada tahun politik.
“Tujuannya untuk memancing dan mendorong teman-teman media di tengah kontestasi politik sekarang. Peran media penting, bisa mendinginkan suasana, bisa juga memanaskan suasana,” kata Tito
Yuliandre Darwis selaku juri menyampaikan hal yang senada, menurutnya event seperti ini akan memberikan energi positif kepada masyarakat terutama konteks pemberitaan di Media, dimana saat ini beberapa media dinilai memiliki kepentingan masing-masing dan bisa saja terjadi perang kepentingan pada pemberitaan politik.
“Kita berharap event ini akan mendorong media-media di Indonesia untuk menjadi pusat informasi utama, serta menjunjung tinggi kaedah-kaedah Jurnalistik, terutama di ranah media online,”ujar Yuliandre.
Contoh sebagai kasus pada pemberitaan pilkada, pesta rakyat ini akan membuat polarisasi masyarakat pada pilihan-pilihan terntentu. Setiap pilihan terdapat perbedaan pendapat kepentingan dan lainnya.
Yuliandre melanjutkan, media harusnya menjadi pemersatu bukan sebailiknya dengan menyebarkan isu hoaks yang bisa memecah belah, ditambahkan lagi event Humas Polri ini senada dengan tema Hasiarnas tanggal 1 April 2018, dengan tema Indonesia Bicara Baik media diharapkan media bisa memberikan informasi yang baik pula untuk menjaga keutuhan bangsa.
Redaksi: Infonusantara.net
Laporan: Rizky Montheza