Calon Wakil Wali Kota Padang Desri Ayunda Menghadiri Kegiatan Goro bersama masyarakat yang digelar Ormas Pemuda Pancasila di Koto Baru Kelurahan Limau Manih Selatan Kecamatan Pauh Kota Padang. |
Infonusantara (PADANG) – Calon Wakil Walikota Padang nomor urut 1 di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 27 Juni 2018, Desri Ayunda mengaku prihatin melihat kondisi di daerah pinggiran kota ini. Pasalnya, daerah Padang Pinggiran Kota (Papiko) seakan belum tersentuh pembangunan.
“Kita tentu berharap ada pertambahan pembangunan infrastruktur jalan di daerah Padang Pinggiran Kota. Tapi kenyataan kita lihat sendiri bagaimana?” ujarnya ketika menghadiri goro bersama masyarakat yang digelar Ormas Pemuda Pancasila di Koto Baru Kelurahan Limau Manih Selatan Kecamatan Pauh Kota Padang, Sumatera Barat, Minggu, 25 Maret 2018.
Jika infrastruktur jalan tersedia sebagaimana mestinya, kata Desri, maka akan mempermudah masyarakat membawa hasil pertaniannya ke pasar-pasar yang ada, baik itu ke Pasar Raya maupun satelit, seperti Pasar Bandar Buat yang terdekat di daerah Koto Baru Limau Manih Selatan ini.
“Pak Emzalmi itu dikenal sebagai orang yang sangat konsen membangun infrastruktur. Pak Em memiliki konsep yang jelas mengenai infrastruktur jalan di daerah ini. Saya sendiri bertekad membangun perekonomian Kota Padang sehingga masyarakatnya sejahtera, termasuk para petani,” ungkapnya.
Namun Desri mengaku tidak ingin banyak berjanji kepada masyarakat. Pasalnya, ia takut berjanji yang tidak masuk akal hanya sekeder meraih simpati rakyat. Tetapi, jika dirinya dan Emzalmi diberi amanah memimpin Kota Padang, pembangunan infrastruktur dan perekonomian menjadi fokus utamanya membenahi kota ini.
“Saya selama ini takut banyak berjanji, tetapi untuk daerah ini, saya berani berjanji untuk membenahi infrastruktur jalan. Kita akan kembangkan daerah ini sebagai agrowisata dengan perkebunan rakyat menjadi ujung tombaknya. Daerah ini tidak boleh dikembangkan menjadi komplek perumahan,” cakapnya.
Ia menilai, daerah Koto Baru Limau Manih Selatan Kecamatan Pauh sangat tepat dijadikan objek wisata yang berbasis pertanian dan perkebunan. Apatah lagi, di daerah tersebut juga ada objek wisata air terjun. Potensi tersebut jika dikelola dengan baik, maka akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pinggiran kota, sehingga terwujudlah pembangunan yang dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.
Ketua Panitia Pembangunan Jalan Bancah Koto Baru Limau Manih Kecamatan Pauh, Syafril Haras menyampaikan ucapan terimakasih atas kesedian Desri Ayunda memenuhi undangan warga untuk goro membangunan jalan tersebut. Ia menjelaskan, pengecoran jalan dilakukan sepanjang 3,2 KM.
“Terlaksananya pengecoran ini atas bantuan PT Semen Padang dan PT Gunung Nago melalu dana CSR. Bantuan CSR PT Semen Padang 1000 zak semen, 1 unit molen pasir. Selain itu juga ada sumbangan H. Armaini Thalib, seorang pengusaha telor ayam dan selebihnya swadaya masyarakat,” terangnya.
Jalan ini, kata Syafril, dibangun sejak tahun 1995 melalui kegiatan manunggal bulan bhakti ABRI. Namun sampai saat ini belum pernah tersentuh pembangunan lagi. Padahal, jalan ini dapat digunakan oleh para petani yang ada di sini untuk akses ke pasar.
“Kalau jalan ini diperhatikan oleh pemerintah dari dulu akan mempermudah masyarakat Kecamatan Pauh ini membawa hasil pertanian ke kota. Daerah ini merupakan penghasil pisang, kopi dan cabe. Selain itu, di daerah ini juga ada objek wisata Air Terjun Sarasah. Jika infrastruktur jalan memadai, maka akan meningkatkan kunjungan wisata ke daerah ini,” ujarnya.
“Ia mengatakan, objek wisata Air Terjun Sarasah perlu dikelola dengan baik, seperti objek wisata lainnya di Kota Padang. Sebab, pengelolaan yang baik dan didukung infrastruktur jalan akan menumbuhkan minat wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata tersebut, sehingga akan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, ” ungkapnya .(rel)