Calon Wakil Wali Kota Padang, Desri Ayunda.
INFONUSANTARA, PADANG — Penuh rasa kebersamaan dan keterbukaan antara Calon Wakil Wali Kota Padang Desri Ayunda bersama Forum Wartawan Parlemen (FWP) DPRD Padang dalam diskusi publik membahas program serta isu terkini yang terjadi di Kota Padang, Sumatera Barat, Kamis (1/2).
Diskusi santai tentang Kota Padang itu berlansung cair, semua pertanyaan dijawab secara lugas oleh Calon Wakil Walikota Desri Ayunda dengan penyampaian yang jelas dan terarah. Diskusi dipimpin oleh Sekretaris FWP DPRD Kota Padang, Agib Norman, dihadiri oleh wartawan media cetak maupun elektronik di Kota Padang.
Dalam diskusi itu Desri Ayunda mengatakan Padang sebuah kota menjadi pengharapan bagi masyarakat dan etalase Sumbar.
“Untuk itu, kita akan wujudkan dan laksanakan jika terpilih, keinginan ini sudah dari enam tahun yang lalu, saya sudah berupaya bagaimana bisa menjadi padang kota perdagangan , pendidikan dan destinasi pariwisata yang tertata dengan apik, ”ujar Desri.
Calon Wakil Wali Kota Padang, Desri Ayunda mengatakan, kedepan pembangunan Kota Padang harus taat aturan, harus sesuai dengan RTRW. Jika tidak, maka banjir akan selalu menjadi langganan warga kota ini.
Ia melihat pembagunan saat ini sudah tidak sesuai dengan Rencana Tata Ruang dan Tata Wilayah (RTRW). Misalnya saja di kawasan Khatib Sulaiman Padang, sesuai Perda RTRW Kota Padang, kawasan Khatib Sulaiman itu merupakan kawasan perkantoran ,” ujar putra Koto Tangah ini.
Pembangunan Kota Padang tak hanya mewujudkan smartcity, kata Desri, namun juga harus berbasis lingkungan atau yang dikenal dengan konsep greencity, kota hijau.
“Disamping smartcity, kami ingin membangun kota ini menjadi kota hijau. Saya yakin, Pak Emzalmi dan saya akan mampu mewujudkan hal tersebut,” sebut Desri didampingi didampingi Ketua F-KAN Pauh Eviyandri Rajo Budiman dalam kesempatan itu.
Calon Wakil Wali Kota Padang Desri Ayunda didampingi Ketua F-KAN Pauh Eviyandri Rajo Budiman bersama Forum Wartawan Parlemen DPRD Padang |
Tentang penataan lingkungan, apabila aturannya jelas dan dijalankan dengan baik, maka Kota Padang ini akan tertata dengan baik. Dan ini adalah salah satu program kerja terutama penataan lingkungan, yang tengah dirancang dengan pasangannya, merupakan program yang mengutamakan untuk kemajuan Kota Padang dan kepentingan masyarakat.
Sementara terkait peningkatan pariwisata, menurut Desri, untuk pengembangan pariwisata Kota Padang merupakan prioritas utama dari program kerjanya apabila terpilih. Karena dia melihat, Kota Padang mempunyai pantai yang bagus, tentu itu perlu dimanfaatkan dengan baik.
Selain itu kata Desri, pariwisata tak hanya kawasan pantai Padang saja, masih banyak lokasi wisata pegunungan yang belum tersentuh oleh pemerintah ini juga patut kita dorong yang belum tersentuh pemerintah.
“Mudah-mudahan, dengan izin Allah SWT, keinginannya bersama bapak Emzalmi untuk menata Kota Padang kearah lebih baik dapat terwujud. Dan untuk mewujudkan hal tersebut, Ia bersama pasangannya akan melibatkan seluruh unsur masyarakat.
Desri juga apresiasi dari pertemuan diskusi bersama FWP, peranan media juga sangat penting sekali untuk membangun, media adalah mitra. “Tanpa peranan media dalam menyampaikan pemberitaan yang ada semua tidak akan ada apa- apanya,” katanya.
Dulu waktu mencalonkan diri pada Pilkada Padang 2008 Desri menang di putaran pertama, kemenangan itu diperolehnya pada tujuh kecamatan, hanya kalah empat kecamatan.
“Pak Emzalmi di mana orang pauh dan kuranji suara nya ke beliau tapi sekarang kami berpasangan dan optimis untuk menang, Insha Allah. “Sehingga pada Pilkada 2018 ini, saya dan pak Emzalmi memakai kata ” luruskan bukan lanjutkan,”ujar Desri.
Pasangan Emzalmi-Desri dikenal dengan Duet Ideal, birokrat senior dan profesional.
Emzalmi kata Desri seorang pamong sangat perpengalaman selama ini. “Banyak ide-ide beliau yang tidak terterapkan bukan berarti tidak bisa diterapkan tapi memang tidak dikerjakan atau terlaksana sampai kini,”ujarnya.
Tanpa semua pihak mungkin pemimpin tak ada artinya dan kita akan melakukan perubahan semua ini tak lepas dari masukan ninik mamak. Sebagaimana budaya di Minangkabau, dimana dalam membangun daerah, maka harus didukung tungku tigo sajarangan, yaitu alim ulama, cendekiawan, bundo kanduang serta masyarakat itu sendiri.
“Mudah – mudahan dengan dukungan semua pihak, Emzalmi -Desri Ayunda Untuk Semua, Kota Padang lebih baik. Kita akan rangkul semuanya karena Emzalmi-Desri memang Untuk Semua,” ungkapnya.(bai)