Nurdin Halid: Ini Strategi Produktif Menangkan Pileg dan Pilpres, Golkar Targetkan 4 Kursi DPR RI di Sumbar

Foto: Ketua Bapilu DPP Partai Golkar, Nurdin Halid(ist)
Infonusantara.net – Partai Golongan Karya (Golkar) menargetkan 4 kursi DPR RI di Sumatera Barat. Demikian disampaiakan Ketua Bapilu DPP Partai Golkar, Nurdin Halid usai membuka kegiatan evaluasi dan monitoring dalam rangka pemenangan Partai Golkar pada Pemilu 2019, di Pangeran Beach Hotel, Rabu (20/3/2019)
Kegiatan Evaluasi dan Monitoring dalam rangka Pemenangan Partai Golkar pada Pemilu 2019
“Target kita 4 kursi di Sumbar. 2 di dapil Sumbar I dan 2 di dapil Sumbar II. Secara manual, ada korelasi dengan hasil survei. Jadi InsyaAllah dengan kekompakan teman-teman kader dan seluruh caleg, baik pusat, provinsi serta kabupaten/kota, adanya sinergi yang harmonis, sehingga target itu tercapai,” ujarnya.
Dikatakan Nurdin, tak hanya di pileg, target Golkar di Pilpres juga mengalami peningkatan. Ia yakin pasangan calon presiden dan wakil presiden, Jokowi-Ma’ruf Amin yang diusung Partai Golkar akan memperoleh 44,8 persen suara di Sumbar.
“InsyaAllah ada peningkatan yang signifikan, kalau saat ini di Sumbar berdasarkan survei hanya 29 persen, maka kita optimis akan mencapai 44,8 persen. Kita juga meminta caleg kita mengarahkan suaranya untuk pilpres ke Pak Jokowi-Ma’ruf Amin,” ujarnya.
Nurdin membatah elektabilitas Jokowi-Ma’ruf Amin turun secara nasional. Menurutnya, berdasarkan survei lembaga survei kredibel, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf Amin tetap sesuai dengan target yang telah ditetapkan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin.
“Sebanarnya tidak turun, Itu kan margin of error. Margin of error itu bisa turun bisa naik. Suara dari Pak Jokowi-Ma’ruf Amin sekarang naik, bukan turun. Lembaga survei kan banyak, lembaga survei mana dulu yang mengatakan turun. Kalau lembaga survei yang kredibel, yang selalu kita pakai, itu survei Pak Jokowi-Ma’ruf seseuai dengan target yang ditetapkan TKN,” pungkasnya.
Dikatakan Nurdin, strategi Partai Golkar memenangkan Jokowi-Ma’ruf adalah dengan memerintahkan caleg mensosialisasikan secara door to door. “Dalam door to door itu, ada tiga hal yang disampaikan,” katanya.
Pertama, jelas Nurdin, program Partai Golkar yang sama dengan Jokowi-Ma’ruf. Jika Jokowi menang, Golkar akan memperjuangan infrastruktur yang sama dengan Jokowi. “Lapangan kerja, sembako murah terjangkau, rumah murah terjangkau dan industri 4.0,” urainya.
Kedua, kata Nurdin, mengkampanyekan keberhasilan Jokowi dalam empat tahun memimpin Indonesia dari segala aspek pembangunan, khususnya infrastruktur. Pembangunan infrastruktur itu adalah membangun peradaban. “Apa yang dilakukan Pak Jokowi sudah tepat dengan geografis kita, budaya kita, dan suku bangsa kita. Dengan infrastruktur yang baik akan mempercepat kesejahteraan rakyat Indonesia,” ungkapnya.
Ketiga, gerakan door to door itu juga bertujuan meng-counter isu-isu negatif yang dialamatkan kepada Jokowi. “Isu apa itu? Beliau diisukan PKI, itu fitnah yang luar biasa. Dikatakan bukan Islam, padahal Pak Jokowi itu salat lima waktunya, salat tahajudnya, salat dhuhanya lebih dari kita. Ini yang perlu disampaikan ke rakyat, bahwa semua itu adalah fitnah,” jelasnya.
Soal enggannya caleg yang memasang foto Jokowi-Ma’ruf di Alat Paraga Kampanye (APK) mereka, Nurdin menyebut itu hanya sekedar taktik atau siasat belaka. “Itu hanya soal taktik saja, itu siasat saja dalam melihat karakter pemilih. Kalau itu tidak produktif jangan lakukan,” ungkapnya.
Menurutnya, strategi yang paling produktif yang dia juga sampaikan pada para caleg adalah dengan cara kampanye dari pintu ke pintu terkait keberhasilan calon petahana. Yang mana akan dilakukan oleh para caleg dan relawan.
“Tapi ada yang produktif, apa itu? door to door. Kalau caleg dan relawan dari rumah ke rumah relawan dan caleg menjelaskan keberhasilan pembangunan dan mengcunter isu negatif pak Jokowi saya, yakin Sumbar akan berterimakasih kepada pak Jokowi,” ungkapnya.(by/im)

Leave a Comment