Anggota DPRD Kota Padang Helmi Moesim Partai Berkarya periode 2019-2024. |
Infonusantara.net – Sejumlah proyek pembangunan di Kota Padang baik drainase hingga pendestrian kawasan wisata di daerah itu yang digelontorkan dari APBD terus menjadi perhatian berbagai pihak.
Untuk menghindari penyimpangan dan menjaga kualitas,serta mutu pengerjaan proyek pembangunan maka perlu dilakukan pengawasan secara ketat oleh seluruh OPD. Tujuannya untuk menghindari kegagalan pekerjaan atau tidak selesai tepat waktu.
Anggota DPRD Kota Padang, Helmi Moesim yang kembali duduk melalui Partai Berkarya periode 2019-2024 ini mengatakan, seluruh pelaksanaan proyek di Kota Padang tahun 2019 diharapkan bisa berjalan sesuai ketentuan. DPRD siap mengawal proyek-proyek pembangunan yang dilakukan oleh kontraktor agar proyek tersebut tuntas sesuai target,” tegas politisi Partai Berkarya.
Tidak terkecuali DPRD Kota Padang yang salah satu tupoksinya sebagai kontrol pengawasan, kita juga mengingatkan kepada OPD terkait betul-betul melakukan pengawasan terhadap jangka waktu pelaksanaan (proyek pembangunan di Kota Padang, red) yang diberikan kepada pihak ketiga agar memperhatikan mutu kualitasnya,” kata Helmi Moesim, Senin ( 2/9) di DPRD Padang.
Menurut Helmi, dengan melakukan pengawasan yang baik dari OPD dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR), PPTK-PPK, maka hasil pengerjaan akan sesuai dengan perencanaan, selain itu juga seluruh dinas wajib memastikan seluruh pengerjaan berjalan dengan maksimal sehingga tidak ada anggaran yang percuma.
“DPRD juga siap mengawal proyek-proyek pembangunan yang dilakukan oleh kontraktor agar proyek tersebut tuntas sesuai target,” tegas politisi Partai Berkarya.
Lebihlanjut disampaikan, DPRD mengingatkan apalagi jelang akhir tahun, kepada sejumlah rekanan agar bekerja secara profesional, serta memperhatikan schedulenya (waktu).Dia khawatir ketika sudah di penghujung tahun baru pengerjaan pembangunan di Kota Padang dikebut berdampak kepada kualitas yang tak maksimal sehingga sangat merugikan pemerintah maupun masyarakat.
“Jangan sampai karena kejar target di akhir tahun, baru kontraktor kebut-kebut pengerjaannya sehingga kualitasnya asal-asalan. Kalau berdampak pada kualitas, kita asumsikan misalnya punya target (pembangunan, red) yang bisa bertahan selama 10 tahun maka akan menjadi 3 tahun, inikan tak maksimal hasilnya.
“Untuk itu kontraktor harus menghasilkan mutu proyek yang bagus, yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam waktu yang lama. Dan dalam hal ini masyarakat juga ikut aktif memperhatikan pelaksanaan proyek pembangunan di Kota ini , ” imbau Helmi Moesim.
Selain itu ia juga mengingatkan bahwa faktor cuaca buruk (musim hujan,red) sangat berpengaruh, dan biasanya jelang penghujung tahun kondisi cuaca akan berpotensi musim penghujan. Hal ini akan berdampak pada pengerjaan proyek, kondisi ini sangat penting untuk diingat bagi para kontraktor,” pungkasnya.
Diketahui, saat ini nampak sejumlah proyek pembangunan pada Tahun Anggaran 2019 di Kota Padang telah dikerjakan. Sebut saja pendestrian kawasan Batang Arau, Pantai Padang, pengerjaan trotoar hingga pembangunan drainase. Hingga kini, sejumlah proyek tersebut masih dalam proses pengerjaan dan ditargetkan tuntas akhir tahun. (inf)