Infonusantara.net – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Padang Mastilizal Aye menilai pengungkapan prostitusi online mau tak mau memang harus dilakukan dengan penjebakan.
“Sama halnya dengan pengungkapan peredaran narkoba, prostitusi online ini sulit dibuktikan atau diungkap kalau tidak dilakukan penjebakan,” kata Mastilizal Aye, Rabu (12/2) kepada wartawan.
Dia menyatakan penggerebekan prostitusi online di salah satu hotel beberapa waktu lalu oleh polisi disaksikan anggota DPR RI Andre Rosiade penangkapannya harus dijebak. Jika tidak seperti itu, tentu sulit untuk membuktikan kebenarannya.
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kota Padang ini juga mempertanyakan kepada orang-orang yang kini “membully” penggerebekan itu cara pengungkapan prostitusi terselubung itu.
“Kenapa sekarang banyak yang membully. Sepertinya mereka justru berpihak membela maksiat. Kami pertanyakan bagaimana prosedur lain selain penjebakan untuk mengungkap prostitusi online itu,” katanya.
Dia menyatakan selaku wakil rakyat bertanya pada masyarakat apakah ada mekanisme lain dalam pembuktiannya serta undang-undang untuk masalah ini diatur tidak.
Ia mengatakan, penangkapan yang dilakukan Andre Rosiade bukan Andre melaksanakan namum Kepolisian, Andre hanya menyaksikan saja. Penggerebekan itu dinilai belum pernah dilakukan pada hotel berbintang, hanya pada hotel-hotel melati saja.
“Penangkapan itu harusnya didukung, supaya anak kemenakan kita tak terlibat dalam hal itu ke depan serta Prostitusi yang marak terjadinya tidak merusak nama Kota Padang khususnya dan Sumbar pada umumnya,” ucap Aye.
Sementara, Ketua LSM Peran, Anief Bakrie mengatakan apa yang dilakukan Andre sudah pas, sebab tujuannya untuk menyelamatkan generasi muda di Kota Padang. Jika tak dilaksanakan seperti itu, maka prostitusi akan terus merajalela.
Selanjutnya, soal informasi yang beredar bahwa pelaku digerebek usai “dipakai” oleh konsumen itu hoaxs kejadiannya serta mekanisme itu tak diset pelaksanaanya. Namun murni kejadiannya.
“Kita sangat menyayangkan adanya informasi yang tak jelas sampai ke pusat serta kita berharap stakeholder yang ada untuk tidak percaya langsung soal berita yang beredar di medsos. Warga harus menelusuri dahulu sebelum mempercayainya,” papar Anief.
Lalu, kepada orangtua diminta menjaga anaknya dalam beraktivitas. Jika tak pulang hingga tengah malam komunikasi dengan anak. Jangan dibiarkan saja.”Orang tua harus tegas pada anak, demi keselamatannya,” ujarnya.
Kemudian, ke depan diminta kepada semua pihak untuk ikut dalam membasmi hal yang seperti ini, karena manfaatnya juga untuk keamanan warga Padang serta menghindari jatuhnya korban jiwa.
“Kami mengajak semua pihak untuk turut memberantas maksiat itu. Kita harus dukung pemberantasan maksiat di kota ini,” pungkasnya.(inf)