Sekretaris Umum FPI Manarman (CNN Indonesia) |
“Sekretaris Umum FPI Munarman menilai tak ada harapan masa depan di tangan Jokowi-Ma’ruf Amin”
INFONUSANTARA.NET — Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman menilai satu tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengecewakan.
Munarman bahkan menyebut kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf menghilangkan harapan bagi bangsa Indonesia untuk menatap masa depan.
“Tidak ada harapan masa depan. Hutang menumpuk, ketidakadilan merajalela, rakyat miskin makin miskin,” kata Munarman seperti dilansir dari CNNIndonesia.com, Senin (19/10).
Munarman pun menilai revolusi mental yang digaungkan Jokowi sejak periode pertama gagal total. Menurutnya, tak ada perubahan yang berarti dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
FPI berpendapat gagasan Jokowi harus diganti dengan gerakan revolusi akhlak, yang akan dipimpin Rizieq Shihab. Gerakan ini, kata dia, berlandaskan ajaran Islam yang tercantum dalam Alquran dan sunah Rasul.
“(Revolusi mental) jelas gagal karena tidak berdasarkan Alquran dan as-sunnah,” ujarnya.
Dihubungi terpisah, Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif menyebut kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf jauh panggang daripada api. Slamet menyoroti sejumlah masalah, di antaranya kebebasan berpendapat.
“Masuk tahun keenam mulai antikritik, yang berbeda sikap sikat habis,” kata Slamet kepada CNNIndonesia.com, Senin (19/10).
Slamet juga mengkritik sejumlah hal lain, yaitu pelemahan KPK, kegagalan pengelolaan pemerintahan, pertumbuhan ekonomi drastis turun, dan gejala islamofobia.
Sebelumnya Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko dalam keterangan tertulis ‘Refleksi Satu Tahun Pemerintahan Jokowi – Maruf Amin, menyatakan bahwa wajah baru Indonesia di masa mendatang menjadi cita-cita dan janji Jokowi.
Menurutnya, sejak awal Jokowi sudah memberi lima arahan dalam mewujudkan Membangun Indonesia Maju.
“Pertama, Presiden ingin membangun sumber daya manusia sebagai prioritas. Kemudian menyiapkan infrastruktur berkelanjutan untuk menjamin konektivitas antar wilayah agar menjadi penggerak roda perekonomian masyarakat,” katanya.
Selain itu Jokowi juga mengedepankan reformasi birokrasi yakni kelincahan dalam menghadapi tantangan turbulensi global yang dihadapi Indonesia saat ini.
“UU Cipta Kerja ini menjadi salah satu instrumen untuk menjawab tantangan itu. Termasuk juga arahan Presiden yang keempat yaitu regulasi di bidang perizinan,” katanya.
Arahan terakhir, kata Moeldoko adalah mempercepat transformasi ekonomi dengan UU Cipta Kerja sebagai alatnya.
“Kita tidak lagi hanya tergantung sumber daya alam namun mendorong tumbuhnya UMKM pada jasa modern untuk meningkatkan daya saing manufaktur,” kata Moeldoko.
Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf genap satu tahun pada Selasa (20/10). Mereka menjabat presiden dan wakil presiden setelah mengalahkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.