Mardani Ali Sera (istimewa) |
INFONUSANTARA.NET – Teguran Presiden Joko Widodo kepada para pembantunya tentang buruknya komunikasi publik para menteri Kabinet Indonesia Maju soal omnibus law UU Cipta Kerja dinilai bukan sikap yang baik.
Pasalnya, layaknya seorang pemimpin sedianya bertanggungjawab atas semua kesalahan bawahannya. Begitu kata anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Mardani Ali Sera di Jakarta, Jumat (23/10) dilansir dari fajar.co.id.
“Kalau di sepakbola kalau tim tidak perform yang disalahkan bukan pemain tapi pelatih. Justru menyalahkan menteri bukan sikap yang baik,” kata Mardani.
Menyoal komunikasi publik, Presiden Jokowi sendiri acap kali lebih mementingkan hal lain ketika ribuan ratusan ribu rakyat Indonesia melakukan aksi unjuk rasa menolak omnibus law di depan Istana Negara, Jokowi justru tidak menemui masyarakat.
Menurut Mardani, Presiden Jokowi seharusnya menemui masyarakat. Selayaknya seorang ayah bagi rakyat, demonstran menolak omnibus law sudah sepatutnya ditemui Presiden.
“Presiden itu ayah bagi rakyatnya. Presiden juga guru bagi bangsanya. Tidak ada di tempat dan tidak menemui perwakilan demonstran tidak menunjukkan sikap ayah dan guru yang baik. Padahal itu saat yang pas meredakan perbedaan pendapat,” ujar MAS sapaan akrab Mardani Ali Sera.
Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Moeldoko sebelumnya menyebutkan, Presiden Jokowi menegur jajaran menteri karena komunikasi publik yang sangat jelek saat menjelaskan soal RUU Cipta Kerja.
“Khusus dalam konteks omnibus law UU Cipta Kerja, memang sebuah masukan dari berbagai pihak dan Presiden juga sangat-sangat tahu. Kami semuanya ditegur oleh Presiden bahwa komunikasi kita sungguh sangat jelek,” kata Moeldoko kepada wartawan, Rabu (21/10).(sta/rmol/pojoksatu)